Hotel Alana Yogyakarta menjadi tempat Farmasi UII selenggarakan International Conference On Pharmacy Research And Practice (ICPRP) tanggal 5-6 Oktober 2018. Dengan mengambil tema “Accelerating pharmacy education and research, responding global development on pharmaceutical regulation and practice”. Tema pendidikan farmasi diambil pada seminar internasional farmasi ini karena disadari bahwa pentingnya peningkatan kualitas pembelajaran untuk mendukung tercapainya lulusan farmasi yang kompeten.
Seminar internasional ini terselenggara sebagai bentuk implementasi kerja sama dengan perguruan tinggi farmasi di luar negeri. Yaitu University of Wolverhampton dan International Islamic Univeristy Malaysia. Pasangan Patrick A Ball dan Hana Morissey merupakan professor dari University Wolverhampton. Sudah tiga tahun terakhir ini rutin mereka mengisi kuliah bagi mahasiswa Farmasi S-1 dan Profesi Apoteker UII. Selain itu, dengan seminar ini juga membuka peluang kerja sama dengan universitas luar negeri lainnya. Antara lain university of Sidney, Toulouse university, dan university of Colorado.
Keynote Speaker ICPRP
Kegiatan seminar internasional ini dibuka oleh Rektor Universitas Islam Indonesia, Fathul Wahid, Ph.D., sekaligus sebagai keynote speaker. Fathul Wahid menjelaskan pentingnya digitalisasi perguruan tinggi. Bagaimanapun, mahasiswa adalah generasi milenial yang tidak bisa lepas dari alat-alat digital. UII sudah menginvestasikan dana yang besar untuk pengembangan digitalisasi ini. Hasil yang signifikan berupa jaringan eduroam, kualitas kecepatan internet yang lebih baik, dan proses e-learning. Keynote speaker lainnya adalah Ketua Asosiasi Perguruan Tinggi Farmasi Indonesia, Prof. Daryono. Professor Daryono sangat mengapresiasi kegiatan seminar ini. Dirasa dapat menyadarkan perguruan tinggi farmasi akan pentingnya perbaikan kualitas pembelajran.
Antusiasme Peserta
Sedikitnya ada 18 pembicara dari dalam maupun luar negeri pada seminar ini. Adapun peserta yang mendaftar berasal dari kalangan praktisi maupun akademisi. Tak hanya dari Indonesia tapi juga luar negeri seperti Mesir dan Malaysia. Hal itu menunjukan antusiasme peserta terhadap seminar internasional ini. Turut mengundang dua pembicara plenary dari luar negeri. Professor Christopher J. Turner (Universitas Colorado, Amerika Serikat) dan Prof Timothy Chen (Universitas Sidney) yang berbicara secara spesifik pada experiential learning dan team based learning. Pembicara yang lain berasal dari Inggris, Malaysia, Jerman, Jepang, Prancis, dan Indonesia pada sesi simposium mewakili pakar-pakar di bidang farmasi praktis, farmasi pendidikan, nanofarmasi, antiinfeksi, dan individualisasi terapi.
Saat penutupan, ditetapkan poster terbaik yaitu Embun Suci Nasution dari Universitas Sumatera Utara dan presenter terbaik adalah Aditya dari International Islamic University of Malaysia. Selain hadiah, puluhan doorprize juga disediakan panitia. Wajah ceria terlihat dari senyum para peserta.
Kedepan seminar internasional akan menjadi agenda rutin UII-IIUM dengan tema yang beragam.(SH-red)