Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., mewisuda 2.175 lulusan program pascasarjana yang terdiri dari 1.999 Master, 95 Spesialis dan 81 Doktor. Prosesi wisuda dilaksanakan selama dua hari, 18-19 Oktober di Grha Sabha Pramana. Untuk hari ini, Rabu (18/10), Rektor UGM mewisuda sebanyak 915 orang lulusan. Masa studi rata-rata untuk lulusan S2 adalah 2 tahun 9 bulan, spesialis 4 tahun 3 bulan dan program doktor 5 tahun 2 bulan.

Lulusan tersingkat untuk jenjang S2 diraih oleh Wida Wahidah Mubarokah dari Prodi Sains Veteriner, Fakultas Kedokteran Hewan, yang lulus dalam waktu 12 bulan 20 hari. Untuk program Spesialis diraih oleh Yenny Yokung Yong dari Prodi Periodonsia, Fakultas Kedokteran Gigi, yang lulus dalam waktu 24 bulan 18 hari. Sedangkan lulusan tercepat untuk program Doktor diraih oleh Yandi Syukri dari Prodi Ilmu Farmasi, Fakultas Farmasi, yang lulus dalam waktu 36 bulan.

Rektor UGM, Prof. Ir. Panut Mulyono, M.Eng., D.Eng., berpesan kepada para wisudawan agar mampu menjadi lulusan UGM yang bisa tampil sebagai pemimpin berkualitas dan memiliki integritas moral tinggi. Menurut Rektor, lulusan perguruan tinggi berperan penting dalam proses pengembangan disruptive innovation baik di dunia pendidikan maupun di bidang industri.

Saat ini, kata rektor, inovasi teknologi telah menciptakan disrupsi yang menjadi momok bagi sebagian pelaku usaha. Bagi sebagian pelaku usaha, hal yang paling menakutkan bukanlah kompetitor tetapi disrupsi teknologi baru yang mampu membuat pola layanan sudah dimiliki menjadi usang seketika. “Karena disrupsi teknologi dapat merebut pangsa pasar dalam seketika,” katanya.

Agar suatu perusahaan dan indusri tidak ambruk maka ia harus selalu senantiasa berinovasi dan bertransformasi mengikuti perkembangan kemajuan teknologi.  Rektor mengharapkan lulusan UGM bisa memanfaatkan peluang tersebut dengan melakukan pengembangan dan pembelajaran yang sudah didapat untuk  menjadi insan-insan yang inovatif dan transformatif.

“Kalian juga harus menjadi pelopor dalam hal kerja sama, saling bersinergi dan berinovasi baik saat bekerja di sebuah institusi maupun sebagai entrepreneur,” paparnya.

Dalam kesempatan tersebut, rektor juga menginformasikan bahwa peringkat UGM saat ini berada di posisi 402 dunia berdasarkan versi QS World University Rangking. Posisi tersebut naik signifikan dibandingkan tahun sebelumnya berada pada rangking 501 dunia. Sementara di tingkat Asia, UGM berada pada peringkat 85 dari sebelumnya berada di peringkat 105. Prestasi yang dicapai UGM ini, menurut Rektor, hasil kerja keras semua pihak sehingga patut diapresiasi. “Kemajuan yang kita capai ini adalah hasil kerja keras kita semua,” katanya. (SMS)

Source: https://ugm.ac.id/id/berita/14956-ugm.mewisuda.915.lulusan.pascasarjana

Pada 12-15 Januari 2018 lalu Prodi Farmasi Universitas Islam Indonesia bersama-sama dengan University of Rhodes Island, Amerika Serikat, menggelar J-Term 2018. J-Term atau Winer J-Term, sebagaimana dijelaskan dalam laman resmi University of Rhodes Island adalah  program semester pendek untuk mengisi libur musim dingin yang diadakan setiap bulan Januari. Melalui Winter J-Term mahasiswa mempunyai kesempatan untuk merasakan pembelajaran yang unik, pengabdian kepada masyarakat, eksplorasi karir, dan perjalanan ke beberapa negara.

Manfaat yang paling banyak dirasakan oleh mahasiswa maupun orang-orang di sekitarnya dari J-Term adalah program pengabdian masyarakat. J-Term telah menjadi alternatif mengisi kegiatan libur musim dingin dengan lebih bermakna bagi ornag banyak. Pengabdian masyarakat J-Term 2018 kali ini bekerja sama dengan Program Studi Farmasi UII. Kegiatan pengabdian masyarakat tersebut berupa penyuluhan kesehatan kepada kader-kader kesehatan yang ada di Puskesmas Ngemplak 1 dan 2 serta Puskesmas Mlati 2, Sleman, Yogyakarta.

Mahasiswa dari University of Rhodes Island menyampaikan penanganan pertama pada penyakit tertentu seperti asma dan cara menggunakan inhaler untuk menolok penderita asma. Selain itu, penyuluhan kesehatan juga meliputi materi tentang gejala-gejala penyakit struk ringan dan hipertensi. Kegiatan penyuluhan tersebut diharapkan dapat memberikan pemahaman kepada kader kesehatan puskemas tentang penanganan yang tepat ketika terjadi keadaan darurat di lingkungannya.

Sekalipun mengaku terkendala dengan bahasa, peserta Program J-Term mengaku senang dengan sambutan dari kader Puskemas yang diberikan penyuluhan. Seperti Michael yang merasa pengalaman paling berkesan pada program J-Term 2018 ini adalah ketika datang desa dengan kebudayaan yang baru baginya. Penduduk desa tersebut terlihat sangat antusias dengan penyuluhan kesehatan yang diberikan, ada banyak hal yang ingin ditanyakan walaupun tak dapat berbahasa Inggris.

Program pengabdian masyarakat J-Term 2018 ditutup pada 15 Januari 2018 dengan upara penurupan sekaligus penyerahan kenang-kenangan dari kedua universitas yang diadakan di Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam UII.