Sumber Gambar : Freepik.com/free

CENGKIH (CARYOPHYLLUS AROMATICUS )

Penggunaan

Cengkih adalah salah satu simplisia yang umumnya ditambahkan dalam ramuan obat tradisional, khususnya untuk penambah aroma/ penutup rasa pahit dari jamu. Cengkih memiliki khasiat sebagai karminatif, antidiare, antiemetik, antinausea (antimual), antispasmodik, pencernaan dan vermifuge (obat cacing). Karena berbagai efeknya pada saluran pencernaan, cengkih banyak digunakan dalam memasak. Cengkih telah terbukti mampu merangsang sekresi lambung khususnya komponen pepsin sehingga meningkatkan pencernaan dan membantu menghalau angin.

Minyak esensial cengkih telah digunakan untuk mengobati lesi parasit pada kulit dari kudis hingga kurap. Selain itu, minyak cengkih juga aktif untuk mengobati penyakit kulit seperti panu, kaki atlet, cacing cincin, infeksi luka, dan bisul. Di Afrika, tanaman ini digunakan sebagai pencuci antiseptik untuk luka. Minyak cengkih digunakan untuk mengobati sakit gigi atau gusi bengkak. Minyak ini juga sering ditambahkan pada ramuan dalam obat untuk batuk, pilek, flu, dan hidung tersumbat.

Cara pemakaian

Untuk mengobati sakit gigi, teteskan minyak cengkih ke kapas, lalu oleskan di bagian gigi/gusi yang sakit. Untuk mengobati penyakit kulit, minyak diencerkan dengan minyak zaitun/minyak oles lain sebelum dioleskan pada daerah yang terinfeksi.

Kewaspadaan

Minyak cengkih bersifat iritan kulit dan selaput lendir dalam konsentrasi tinggi dan tidak disarankan untuk mengoleskan minyak cengkih dengan kandungan eugenol yang tinggi.

Penggunaan berulang minyak cengkih pada pengobatan nyeri gigi dapat menyebabkan kerusakan gusi.

Efek stimulasi cengkih pada saat menstruasi mungkin juga dapat menyebabkan aborsi pada wanita hamil. Penggunaannya selama kehamilan harus sangat hati-hati.

Penggunaan minyak cengkih pada anak-anak harus berhati-hati karena daya serap yang cepat dan dapat mengakibatkan toksisitas pada otak. Penggunaan minyak cengkih secara oral pada anak-anak dapat menimbulkan hambatan terhadap sintesis prostaglandin yang akhirnya menimbulkan gangguan koagulasi darah.

Interaksi dengan obat-obatan

Perhatian harus dilakukan saat mengambil ekstrak cengkih dengan obat antidiabetes karena aktivitas insulino-mimetiknya dapat menekan kadar gula darah lebih lanjut.

Sumber: Badan POM RI. Acuan Sediaan Herbal Volume 4 Edisi Pertama. Acuan Sediaan Herbal 2012, 1–78

Herbal medicine or traditional medicine is one of the alternative medicines that is very loved by the general public, the article is that every traditional medicine has long been part of the culture of the Indonesian people as a solution when sick, besides that Indonesia is rich in spices and natural ingredients to mix medicine herbs

But wait guys, not all traditional medicines are safe for consumption because we have to know the main ingredients to make these traditional medicines. sometimes there are persons who add Medicinal Chemicals into traditional medicine which causes the traditional medicine to be dangerous for consumption. The question now is what are Medicinal Chemicals?

In accordance with the laws and regulations in force in Indonesia, traditional medicines are prohibited from using: Chemicals isolated or synthetic with medicinal properties; Narcotics or psychotropics; and protected animals or plants.
The dangers of various medicinal chemicals that are often mixed into traditional medicine

Medicinal chemicals that are often mixed into traditional medicine and the dangers are as follows:

Phenylbutazone
Side effects: Gastrointestinal discomfort, nausea, diarrhea, sometimes bleeding and ulcers, hypersensitivity reactions, especially angioedema and bronchospasm, headache, dizziness, vertigo, hearing loss, photosensitivity, and hematuria.

Antalgin (Metampirone)
Side effects: Long-term use can cause agranulocytosis.

Dexamethasone
Side Effects: Glucocorticoids include diabetes and osteoporosis which are dangerous for the elderly. Mental disturbances, euphoria, and myopathic may occur. Corticosteroids in children can cause growth disorders, while in pregnant women can affect the child’s adrenal growth. Mineralocorticoids are hypertension, sodium, and fluid pretension, and hypokalemia.

Prednisone
Side effects:

Gastrointestinal symptoms: nausea, hiccups, dyspepsia, peptic ulcers, flatulence, acute pancreatitis, oesophageal ulcers, candidiasis.

Musculoskeletal symptoms: proximal myopathy, osteoporosis, avascular osteonecrosis.

Endocrine symptoms: menstrual disorders, nitrogen and calcium balance disorders, sensitivity to and increased severity of infection.

Eye symptoms: glaucoma, thinning of the cornea and sclera, recurrence of viral or fungal infection in the eye.

Other symptoms: impaired healing, skin atrophy, bruising, acne, fluid and electrolyte balance disorders, leukocytosis, hypersensitivity reactions (including anaphylaxis), thromboembolism, lethargy.

theophylline
Side effects: Tachycardia, palpitations, nausea, gastrointestinal disturbances, headache, insomnia, and arrhythmias.

Hydrochlorthiazide (HCT)
Side effects: Postural hypotension and mild gastrointestinal disturbances, impotence (reversible when the drug is discontinued), hypokalemia, hypomagnesemia, hyponatremia, hypercalcemia, alkalosis, hypochloremia, hyperuricemia, gout, hyperglycemia, and elevated plasma cholesterol levels.

Furosemide
Side effects: Hyponatremia, hypokalemia, hypomagnesia, alkalosis, hypochloremia, increased calcium excretion, hypotension, gastrointestinal disturbances, hyperuricemia, gout, hyperglycemia, transient increases in plasma cholesterol and triglyceride levels.

Glibenclamide
Side effects: Generally mild and low in frequency including gastrointestinal symptoms and headaches.

Cyproheptadine
Side effects: Nausea, vomiting, dry mouth, diarrhea, hemolytic anemia, leukopenia, agranulocytosis, and thrombocytopenia.

Chlorpheniramine maleate (CTM)
Side effects: Sedation, gastrointestinal disturbances, anti-muscarinic effects, hypotension, muscle weakness, tinnitus, euphoria, headache, CNS stimulation, allergic reactions, and blood disorders.

Paracetamol
Side effects: Rare, except skin rash, blood disorders, acute pancreatitis, and liver damage after overdose.

Diclofenac Sodium
Side effects:

Stomach disturbances, headache, nervousness, skin redness, swelling, depression, drowsiness but unable to sleep, blurred vision, eye disorders, tinnitus, pruritus.

For hypersensitivity: causes renal impairment, blood disorders.

Sildenafil Citrate
Side effects: Dyspepsia, headache, flushing, dizziness, visual disturbances, nasal congestion, priapism, and heart disease.

Sibutramine Hydrochloride
Side effects: Can increase blood pressure and heart rate and difficulty sleeping

Tips for quickly identifying the presence of Medicinal Chemicals in traditional medicine

What can be done quickly as a precautionary measure against traditional medicines that are not of good quality and may even be unsafe are:

If the product is claimed to be able to cure various diseases.
If the benefits or work of traditional medicine is felt so quickly.

Source: BPOM

Obat herbal atau obat tradisional merupakan salah satu alternative obat yang sangat digandrumi oleh masyarat umumnya, pasalnya setiap obat tradisional telah lama menjadi bagian dari budaya masyarakat indonesia sebagai solusi saat sakit, disamping itu karena Indonesia yang kaya akan rempah-rempah dan bahan alami untuk meracil obat herbal.

Tapi tunggu dulu guys, belum tentu semua obat tradisional itu aman untuk dikonsumsi pasalnya kita harus tahu bahan utama untuk membuat obat tradisonal tesebut terkadang ada oknum-oknum tertentu yang menambahkan BKO kedalam obat tradisional yang menyebabkan obat tradisional tersebut berbahaya untuk di konsumsi. Pertanyaannya sekarang adalah apa itu BKO ?

Sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku, obat tradisional dilarang menggunakan: Bahan kimia hasil isolasi atau sintetik berkhasiat obat; Narkotika atau psikotropika;dan hewan atau tumbuhan yang dilindungi.
Bahaya macam-macam BKO yang sering dicampurkan kedalam obat tradisional

BKO yang sering dicampurkan ke dalam obat tradisional dan bahayanya adalah sebagai berikut:

Fenilbutazon
Efek samping:Timbul rasa tidak nyaman pada saluran cerna, mual, diare, kadang pendarahan dan tukak, reaksi hipersensifitas terutama angio edema dan bronkospasme, sakit kepala, pusing, vertigo, gangguan pendengaran, fotosensifitas dan hematuria.

Antalgin (Metampiron)
Efek samping: Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.

Deksametason
Efek Samping : Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopaghia. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak. Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta hypokalemia.

Prednison
Efek samping:

Gejala saluran cerna: mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.

Gejala musculoskeletal: miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis avaskuler.

Gejala endokrin: gangguan haid, gangguan keseimbangan nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.

Gejala pada mata: glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.

Gejala lainnya: gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.

Teofilin
Efek samping: Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.

Hidroklortiazid (HCT)
Efek samping : Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia, hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterol plasma.

Furosemid
Efek samping: Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis, hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan saluran cerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dan trigliserida plasma meningkat sementara.

Glibenklamid
Efek samping: Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala.

Siproheptadin
Efek samping : Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.

Chlorpeniramin maleat (CTM)
Efek samping : Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi dankelainan darah.

Parasetamol
Efek samping : Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan kerusakan hati setelah over dosis.

Natrium Diclofenak
Efek samping:

Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bias tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus.

Untuk hipersensitif: menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.

Sildenafil Sitrat
Efek samping : Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguan penglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.

Sibutramin Hidroklorida
Efek samping: Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta sulit tidur

Tips identifikasi secara cepat adanya BKO di dalam obat tradisional

Yang dapat dilakukan secara cepat sebagai tindakan kewaspadaan terhadap obat tradisional yang tidak bermutu dan bahkan mungkin tidak aman adalah :

Apabila produk di klaim dapat menyembuhkan bermacam-macam penyakit.
Bila manfaat atau kerja obat tradisional dirasa sedemikian cepatnya terjadi (cespleng).

Sumber : BPOM

 

 

Jurusan Farmasi – Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) sukses menyelenggarakan Webinar secara virtual dengan tema “Interprofessional Education (IPE) in Mental Health Care“. Acara ini dilaksanakan melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung melalui aplikasi YouTube pada hari Ahad, 14 November 2021. Adapun peserta yang hadir, kurang lebih berjumlah 600 peserta dari berbagai daerah di Indonesia. Spesifikasi peserta yang hadir pada webinar IPE in Mental Health Care adalah Mahasiswa Program Studi (Prodi) S1 Farmasi UII, Mahasiswa Prodi Kedokteran dan Psikologi UII, Mahasiswa Jurusan Keperawatan, Politeknik Kesehatan Kementerian Kesehatan (Poltekkes Kemenkes) Yogyakarta, dan lainnya.

Interprofessional Education in Mental Health Care merupakan pendekatan pembelajaran untuk membekali dan mempersiapkan mahasiswa dari berbagai profesi kesehatan seperti dokter, apoteker, perawat, fisioterapis, dan psikolog klinis untuk memberikan perawatan pasien dalam lingkungan tim kolaboratif yang dapat meningkatkan kualitas pelayanan kesehatan secara keseluruhan. Prof. apt. Yandi Syukri, M.Si, Ketua Jurusan Farmasi UII dalam sambutan menyampaikan bahwa “Perlu kita ketahui bahwa kolaborasi antara profesional kesehatan ini sangat penting karena era kita saat ini adalah era kolaborasi. Harapannya event ini bisa memberi kontribusi untuk membangun Indonesia yang lebih baik.”

Setelah sambutan yang disampaikan oleh Prof. Yandi, acara dilanjutkan dengan webinar IPE in Mental Health Care yang dipandu oleh Moderator Ilya Marsya Rohila. Ilya merupakan salah satu mahasiswa berprestasi Program Studi (Prodi) Farmasi UII angkatan 2019. Acara webinar ini terdiri dari dua sesi. Sesi pertama diisi oleh dua pembicara, dr. Wikan Ardiningrum, M. Sc. Sp. KJ. dari Rumah Sakit Jiwa Grhasia Yogyakarta dan Ns. Sutedjo, M. Kep., S.Kep.J dari Poltekkes Kemenkes Yogyakarta. dr. Wikan membawakan materi dengan tema “Peran Psikiater dan Praktek Interprofessional Collaboration (IPC) dalam Layanan Kesehatan Jiwa di Indonesia,” sedangkan Ns. Sutedjo membawakan materi mengenai “Layanan Kesehatan Jiwa dalam Lingkup Keperawatan Serta Keutamaan Praktek Kolaboratif dari Perspektif Keperawatan.”

Pada sesi ke dua dilanjutkan dengan penyampaian materi dari tiga pembicara, yaitu Ibu Libbie Annatagia, M.Psi. Psikolog dari Universitas Islam Indonesia, apt. Okky Puspitasari Sugiyarto, M.Sc. dari Rumah Sakit Jiwa Prof. Dr. Soerojo Magelang, dan Dr. Hanna Morrisey bersama Professor Patrick Ball dari University of Wolverhampton. Ibu Libbie membawakan materi mengenai “Peran Psikolog Klinis dalam Pelayanan Kesehatan Jiwa dan Praktek Baik (Best Practice) Kolaboratif di Indonesia”, selanjutnya apt. Okky membawakan materi dengan tema “Peran Apoteker dalam Layanan Kesehatan Jiwa dan Praktek Baik (Best Practice) Kolaboratif di Indonesia”, dan terakhir Dr. Hanna memaparkan materi tentang “Peran Apoteker dan Praktik Kolaborasi Tenaga Kesehatan dalam Penyediaan Layanan Kesehatan Jiwa di Negara Maju.”

Pada akhir sesi webinar, panitia mengumumkan nama-nama peserta yang terpilih untuk mendapatkan doorprize dari panitia. Perolehan doorprize dilihat dari keaktifan peserta dalam mengisi daftar hadir serta kuesioner pre dan pasca webinar yang sudah disediakan panitia. Alhamdulillah, acara webinar Interprofessional Education (IPE) in Mental Health Care disambut dengan meriah oleh seluruh peserta dapat terlaksana dengan lancar. Semoga acara ini membawa kebermanfaatan bagi kita semua. Aamiin. (Husna)


Sarjana Farmasi – Masih dalam rangka memeriahkan perayaan milad ke 23, Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara Pharmacy Virtual Expo melalui aplikasi zoom dan disiarkan secara langsung melalui aplikasi YouTube Farmasi UII pada Sabtu, 13 November 2021. Adapun jumlah peserta yang terdaftar, kurang lebih sebanyak 130 dari beragam institusi dan berbagai daerah. Acara ini diawali dengan sambutan Ketua Jurusan Farmasi , Prof. apt. Yandi Syukri, M.Si yang diwakilkan oleh Sekretaris Jurusan Farmasi UII, apt. Ari Wibowo, M.Sc. Dalam sambutannya, apt. Ari Wibowo menyampaikan bahwa “Pharmacy Expo adalah agenda tahunan untuk memeriahkan milad Farmasi UII. Harapannya, semakin bertambahnya usia Farmasi UII bisa menebarkan manfaat lebih luas secara nasional maupun global.”

Acara inti Pharmacy Virtual Expo pada tahun ini adalah webinar yang diisi oleh tiga pembicara dari Dosen internal Farmasi UII dan expo “Kenali Farmasi UII Lebih Dekat”. Acara expo dibagi ke dalam beberapa ruang breakout zoom yaitu Program Studi (Prodi) Farmasi, Pusat Informasi Obat (PIO), Nanopharmacy, Pusat Studi Obat Herbal (PSOH), dan Himpunan Mahasiswa Farmasi (HIMFA).

Pembicara pertama dalam sesi webinar Pharmacy Virtual Expo adalah apt. Zahliyatul Munawiroh, Ph.D dengan membawakan materi tentang “Kosmetika Aman untuk Kulit Wajahmu yang Selalu Tertutup Masker”. Beberapa poin yang disampaikan oleh apt. Zahliya adalah pemakaian masker yang baik dan benar serta hal-hal yang berkaitan dengan penggunaan kosmetik untuk menjaga agar kulit wajah tetap sehat. “Dalam memilih kosmetik, teman-teman harus tetap memperhatikan kehalalan produk dan dipastikan bahwa produk sudah terdaftar dalam BPOM. Melihat bahwa resiko ketidakhalalan kosmetik jauh lebih tinggi dari obat,” tutur apt. Zahliya.

Pembicara kedua adalah apt. Annisa Fitria, S. Farm, M. Sc dengan membawakan materi tentang “Perlukah Vaksin Booster Ketiga Dilakukan?”. Beberapa hal yang disampaikan oleh apt. Annisa adalah berkaitan dengan tujuan vaksin untuk membangkitkan sistem imun, penjelasan singkat mengenai apa itu booster vaksin, kriteria penerima vaksin, isi dan efek samping dari vaksin booster. Adapun pesan yang disampaikan olehe apt. Annisa kepada seluruh peserta adalah “Lindungi diri, keluarga, dan sekitar dengan berpartisipasi dalam program vaksinasi Covid-19. Jangan lengah, tetap saling berjaga, dan terapkan protokol kesehatan untuk Indonesia kembali sehat.”

Pembicara ketiga dalam sesi webinar Pharmacy Virtual Expo, Dr. apt. Rochmy Istikharah membawakan materi mengenai “Kenali Gejala Obesitas Akibat Terlalu Lama Rebahan #dirumahaja”. Adapun beberapa poin yang disampaikan apt. Rochmy adalah terkait pengukuran obesitas, resiko penyakit obesitas, pengelolaan berat badan, pengaturan asupan makanan, dan peningkatan aktivitas fisik. Beliau berpesan dengan menyertakan salah satu hadits yang berkaitan dengan tema bahwa “Allah lebih mencintai mukmin yang kuat, termasuk kuat jasmani. Sehingga menjaga tubuh agar tetap sehat termasuk hal yang sangat diutamakan.”

Setelah sesi webinar, acara dilanjutkan dengan expo “Kenali Farmasi UII Lebih Dekat”. Peserta Pharmacy Virtual Expo dalam sesi ini diberi kebebasan memasuki breakout room sesuai bidang yang diminati. Pada masing-masing room, terdapat fasilitator yang nantinya akan bertugas untuk mengenalkan bidang kefarmasian UII lebih dekat seperti pemutaran video, sharing, dan kuis kepada peserta expo.

Sebelum penutupan, panitia Pharmacy Virtual Expo mengadakan kuis untuk seluruh peserta melalui aplikasi quizizz. Adapun dorprize yang akan diberikan kepada peserta yaitu uang tunai sebanyak Rp 230.000 untuk 23 peserta. Alhamdulillah, acara expo tahun ini disambut sangat meriah oleh peserta dan dapat berjalan dengan lancar. Hal ini dapat dilihat dari antusias dan semangat peserta dalam mengikuti rangkaian acara expo dari awal hingga akhir acara. (Husna)

 

 

Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan Kuliah Umum XIII dengan tema Visi Baru Islam untuk Indonesia Maju pada Sabtu, 30 Oktober 2021. Agenda yang digelar untuk seluruh mahasiswa Program Doktor, Magister, dan Profesi UII ini dilaksanakan secara daring dan turut menghadirkan pembicara, tokoh pemikir kebinekaan Sukidi, Ph.D.

Rektor UII, Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D dalam sambutan menjelaskan bahwa permusuhan yang mengatasnamakan agama, apapun agamanya, tidak dapat diterima. Nilai-nilai perenial agamalah yang seharusnya mengarahkan manusia pada kebaikan, sikap saling menghormati, dan perdamaian. Prof. Fathul Wahid, menyampaikan “Jika ada sebagian kecil pemeluk agama yang cenderung kepada permusuhan, itu adalah fakta sosial yang terjadi sampai hari ini dan bisa saja terjadi di semua agama. Tetapi, itu bukanlah dasar yang valid untuk melakukan generalisasi yang membabi buta.”

Fakta sosial lain, menurut Prof. Fathul Wahid, bisa termasuk dalam sebagian orang yang memiliki perbedaan perspektif dengan yang dibayangkan oleh kelompok lain. Mengutip Huntington (1996) dalam bukunya The Clash of Civilization, Islam diasosiasikan dengan “jeroan berdarah” (bloddy innards)  atau “batas-batas berdarah” (bloddy borders). Selanjutnya, Prof. Fathul Wahid, juga memaparkan hasil survey dari Pew Research Center (Lipka, 2017) yang memberikan gambaran lebih mutakhir tentang bagaimana atribusi yang cenderung negatif terhadap perbedaan kelompok dan itu nyata adanya. Prof. Fathul Wahid, menyampaikan bahwa “Survey yang telah dilakukan di negara-negara dengan pemeluk Islam mayoritas, orang barat dipersepsikan egois, brutal, rakus, amoral, arogan, dan fanatik. Sebaliknya, dalam hal ini orang barat memberikan atribusi kepada muslim, fanatik, jujur, brutal, dermawan, arogan, dan egois. Kombinasi atribut yang tidak lazim dan sulit apabila dibayangkan untuk bisa menyatu dengan harmoni.

Prof. Fathul Wahid, menambahkan bahwa ajaran Islam tidak memiliki kolerasi dengan konflik diamini oleh Fuller (2010), mantan pentolan CIA yang terekam di dalam bukunya A World Without Islam. “Secara hipotetik, dalam sebuah forum diskusi di Rumi Forum, lembaga yang didirikan di Washington DC untuk dialog antar agama dan antar budaya, Fuller mengemukakan bahwa apabila Islam dan Nabi Muhammad tidak pernah ada maka hubungan antara Barat terutama Amerika Serikat dan Timur Tengah tidak akan berbeda jauh,” jelas Prof. Fathul Wahid. Beliau menuturkan bahwa peran merevitalisasi peran agama di masa sekarang sangatlah penting ketika melihat bahwa fakta di lapangan memerlukan adanya penjelasan yang lebih canggih.

Selanjutnya, pemikir kebinekaan Sukidi Ph.D juga menegaskan bahwa perilaku negatif sebagian Muslim di Indonesia telah menutup jati diri Islam sebagai agama yang sangat menjunjung tinggi kedamaian. Beliau mengutip pendapat Pemikir Pembaru Islam Mesir, Muhammad Abduh: “al-Islamu Mahjubun bil Muslimin / Islam tertutup oleh umat Islam”, untuk melukiskan berbagai problem yang saat ini melanda umat Islam.

Sebagai Muslim, ungkap Doktor Kajian Islam dari Universitas Harvard Amerika Serikat, umat boleh saja berbangga dengan jumlah pengikutnya yang mayoritas, namun fakta ini haruslah dibarengi dan diseimbangkan dengan kontribusi positif yang dapat mengerahkan umat untuk menciptakan kemajuan, menjadi pelindung, menjamin kerukunan, dan harmoni di tengah-tengah masyarakat.

Selain itu, Sukidi juga menyampaikan pentingnya visi baru Islam yang menjadi paduan untuk reformasi Islam sekaligus memberikan arah  kepada umat Islam dalam menjalani kehidupan di negeri yang majemuk seperti Indonesia. Visi baru Islam yang dikemukakan oleh Sukidi, bahwa Islam adalah agama kebinekaan dan pemersatu, Islam adalah agama kesetaraan, kebebasan, dan kemanusiaan. Sukidi menilai bahwa lima visi baru Islam tersebut sangat penting untuk didesakkan ke setiap benak umat Islam agar menjadi kesadaran yang menjiwai perilaku seorang Muslim.

Terakhir, Sukidi merangkum pidatonya dan menyampaikan, apabila umat menjiwai spirit Islam di atas, ia yakin bahwa bangsa Indonesia ini akan mengalami kemajuan yang luar biasa dan mampu memberikan kemakmuran bagi warga negaranya. “Kita harus berbenah mulai hari ini agar kebanggaan sebagai umat terbesar berbanding lurus dengan kemajuan umat dan bangsa,” tegasnya.

 

 

Jurusan Farmasi – Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar acara pelepasan purna tugas Dra. apt. Suparmi, M.Si pada Senin, 8 November 2021. Beliau adalah Pendiri Jurusan Farmasi UII yang juga menjadi Ketua Program Studi (Kaprodi) Farmasi UII sejak tahun 1998 – 2000. Acara ini dilaksanakan di Hotel Alana dan dihadiri oleh para Dosen Jurusan Farmasi UII.

Acara pelepasan purna tugas diawali dengan pembukaan dan arahan dari jurusan serta pemaparan mengenai “Kebijakan APTFI tentang Kurikulum” oleh Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si, Ketua Jurusan Farmasi UII. Selanjutnya, disambung dengan pemaparan materi mengenai “Evaluasi Kurikulum 2019 dan CPL APTFI untuk Kurikulum Baru” serta diskusi yang dibawakan oleh Ketua Program Studi Profesi Apoteker (PSPA), Dr. apt. Farida Hayati, M.Si. Pemaparan materi pertama, dipandu oleh moderator apt. Mutiara Herawati, M.Sc. Setelah sesi penyampaian materi, dilanjutkan dengan Focus Group Discussion (FGD) Evaluasi Kurikulum PSPA yang dipandu oleh beberapa fasilitator. Adapun nama-nama fasilitator dalam FGD, fasilitator pertama adalah apt. Suci Hanifah, M.Sc., Ph.D. dan apt. Mutiara Herawati., M.Sc. Fasilitator kedua adalah apt. Annisa Fitria, M.Sc. dan apt. Dian Medisa, MPH., dan fasilitator ketiga adalah apt. Diesty Anita N., M.Sc. dan apt. Novi Dwi R., M.Sc. Rangkaian acara pada sesi pertama ini diakhiri dengan penyampaian resume oleh masing-masing fasilitator.

Acara sesi kedua adalah arahan, penjelasan, dan penyampaian hasil evaluasi kurikulum tahun 2017 dari Mahasiswa, Alumni, dan Dosen. Sesi ini dibawakan oleh Kaprodi Farmasi UII, apt. Saepudin, M.Si., Ph.D., dipandu oleh moderator Dr. apt. Vitarani D.A.N., M.Si.Kemudian dilanjutkan dengan diskusi KK tindak lanjut hasil evaluasi dan masukan masing-masing KK untuk kurikulum S1 Farmasi 2022 yang mencakup bahan kajian, proses, dan penilaian. Setelah diskusi, dilanjutkan dengan penyampaian rumusan KK terkait kurikulum 2022 oleh Ketua Tim kurikulum S1 Farmasi, Dr. apt. Vitarani Dwi Ananda Ningrum., S.Si., M.Si. Kemudian terakhir, acara ditutup dengan pelepasan purna tugas oleh Dra. apt. Suparmi, M.Si. Adapun poin yang disampaikan oleh Dra. apt. Suparmi, M.Si. adalah “Bahwa setiap Dosen harus mengutamakan mahasiswa dan menjalankan amanah sebaik-baiknya untuk mencerdaskan mahasiswa.” Alhamdulillah acara berjalan dengan lancar dan acara ini adalah bentuk rasa terimakasih Jurusan Farmasi atas dedikasi dan kontribusi yang selama ini telah diberikan oleh Dra. apt. Suparmi, M.Si. kepada Jurusan Farmasi UII. Semoga pengorbanan tenaga, pikiran, dan waktu yang telah diberikan oleh Dra. apt. Suparmi, M.Si menjadi jariah bagi beliau. Aamiin Aamiin Yaa Robbal ‘Aalamiin. (Husna)

 

Profesi Apoteker – Rabu, 3 November 2021, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan acara Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan 37. Acara berlangsung secara offline dan disiarkan secara langsung melalui platform YouTube FMIPA UII. Pengambilan sumpah apoteker dilaksanakan di Auditorium Prof. KH. Abdul Kahar Mudzakir dan dihadiri oleh beberapa tamu undangan yaitu, Wakil Rektor 1 Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Dekan, Wakil Dekan, Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Ketua Jurusan Farmasi, Sekretaris Jurusan Farmasi, Komite Farmasi Nasional (KFN), Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia (PP IAI), Dinas Kesehatan (Dinkes), dan Rohaniawan.

Pembukaan sidang terbuka dilakukan oleh Dekan FMIPA, Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D, kemudian disambung dengan pembacaan surat keputusan kelulusan oleh Ketua Program Studi Profesi Apoteker, Dr. apt., Farida Hayati, M.Si. Alhamdulillah pada periode ini, FMIPA UII meluluskan 66 Apoteker, di antaranya 3 lulusan dengan predikat Summa Cum Laude dan 42 lulusan dengan predikat Cum Laude. Selanjutnya adalah acara puncak yaitu pengucapan lafal sumpah yang dipimpin oleh Ketua Komite Farmasi Nasional, apt. Drs. Purwadi, M.M, M.E. Setelah prosesi pengucapan lafal sumpah selesai, dilanjutkan dengan penandatanganan surat sumpah yang diwakili oleh salah satu wisudawan.

Penyerahan Ijazah, Sertifikat Profesi, Sertifikat Kompetensi Apoteker, dan Surat Tanda Registrasi Apoteker

Penyerahan ijazah Cum laude dan Sertifikat Profesi dilakukan oleh Rektor UII yang diwakilkan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Pengembangan Akademik dan Riset, Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng. Sc., Penyerahan Surat Tanda Registrasi Apoteker dilakukan oleh Komite Farmasi Nasional, apt. Drs. Purwadi, M.M, M.E, dan penyerahan Sertifikat Kompetensi Apoteker dilakukan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia, apt. Noffendri Roestam S.Si.

Selanjutnya, penyerahan Ijazah Reguler dan Sertifikat Profesi, dilakukan oleh Dekan FMIPA UII Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D. Penyerahan Surat Tanda Registrasi Apoteker, dilakukan oleh Komite Farmasi Nasional apt. Drs. Purwadi, M.M, M.E., dan penyerahan Sertifikat Kompetensi Apoteker dilakukan oleh Pengurus Pusat Ikatan Apoteker Indonesia apt. Noffendri Roestam, S.Si.

Penyerahan Apoteker Baru

Setelah prosesi penyerahan Ijazah, Sertifikat Profesi, Sertifikat Kompetensi Apoteker, dan Surat Tanda Registrasi Apoteker selesai, dilanjutkan dengan penyerahan Apoteker baru  oleh Ketua Jurusan Farmasi Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si., diserahkan kepada Ketua Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia apt. Arifianti Piskana Susilowati, M. Clin. Pharm dan Dinas Kesehatan Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Muhammad Agus Priyanto, S.K.M., M.Kes.

Penutupan Sidang dan Sambutan-sambutan

Acara selanjutnya adalah penutupan sidang oleh Dekan FMIPA, Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D, dan dilanjutkan dengan sambutan-sambutan. Sambutan pertama, disampaikan oleh Ketua KFN apt. Drs. Purwadi, M.M, M.E. Sambutan kedua, disampaikan oleh Rektor UII yang diwakilkan oleh Wakil Rektor 1 Bidang Pengembangan Akademik dan Riset Dr. Drs. Imam Djati Widodo, M.Eng. Sc. Seusai penyampaian sambutan, kemudian disambung dengan penyerahan Pin Emas dan CDC Award dari PT. Catur Dakwah Crane Farmasi kepada Apoteker berprestasi akademik terbaik. Prosesi penyerahan dilakukan oleh Dekan FMIPA UII, Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D. Adapun nama-nama lulusan Apoteker yang berprestasi akademik adalah sebagai berikut: Priscilla Harviana Damayanti, Senya Putri Amalia, dan Lia Nurkhasanah.

Penutup

Terkahir, acara ditutup dengan pembacaan doa oleh Junaidi Safitri, S. E. I., M. E. I, perwakilan dari Direktorat Pendidikan dan Pembinaan Agama Islam (DPPAI) Universitas Islam Indonesia. Alhamdulillah Pengambilan Sumpah Apoteker Angkatan 37 dapat berjalan dengan lancar dan kami ucapkan selamat kepada para Apoteker Angkatan 37, selamat mengabdi dan berkontribusi untuk masyarakat. (Husna)

 

Sarjana Farmasi – Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) menyelenggarakan acara Presentation, Creativity, Self Expression (PRECISE) Competition secara daring untuk menyemarakkan milad Farmasi ke- 23. Precise Competition yang diadakan oleh Jurusan Farmasi terdiri dari tiga kategori lomba, di antaranya adalah Patient Counseling Competition (PCE), lomba vlog pharmacy students daily live, dan lomba twibbon dengan like terbanyak. Puncak Precise Competition yang digelar pada tanggal 31 Oktober terdiri dari beberapa rangkaian acara, yaitu performance finalis PCE yang terdiri dari mahasiswa program sarjana (S1) farmasi angkatan 2018-2019 dan mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker (PSPA), penyampaian materi dan feedback juri, serta pengumuman pemenang tiga kategori lomba.

Acara grand final dan pengumuman pemenang Precise Competition diawali dengan sambutan dari Sekretaris Jurusan Farmasi UII, apt. Ari Wibowo, M.Sc. Setelah sambutan, disambung dengan acara performance dari peserta finalis PCE. Finalis PCE kategori S1 Farmasi terdiri dari lima peserta yaitu: Yusi Rahmadani, Zahrotun Alvaina, Aina Anasta, Vira Anggraini, dan Kian Afiati Firizki. Sedangkan untuk kategori PSPA terdiri dari tiga peserta, yaitu: Senya Putri Amalia, Andy Raja Nasution, dan Tiara Safitri.

Acara ini diikuti oleh seluruh civitas akademika Jurusan Farmasi UII yang terdiri dari Dosen, Mahasiswa, dan Tenaga Kependidikan. Jurusan Farmasi UII dalam Precise Competition turut menghadirkan Ratna Permata Sari, S.I.Kom, MA (Dosen Program Studi Ilmu Komunikasi UII) untuk memberikan feedback bagi peserta vlog pharmacy students daily live dan menyampaikan materi dengan judul “Bercerita Melalui Vlog: The Production of Video Blog” setelah rangkaian performance peserta finalis PCE. Beliau sangat mengapresiasi karya vlog dari 7 kelompok mahasiswa, “Memulai adalah hal yang sulit, meskipun sulit namun teman-teman sudah membuktikan bahwa kalian bisa. Selamat, karena kalian sudah berani untuk berkarya”, demikian pesan Ratna Permata Sari, S.I.Kom, MA kepada peserta. Setelah sesi penyampaian feedback dan materi, dilanjutkan dengan acara kuis melalui aplikasi quizizz. Kuis diikuti dengan sangat meriah oleh seluruh peserta. Dalam sesi ini Jurusan Farmasi menyediakan 23 dorprize bagi peserta yang berhasil menempati 23 posisi teratas dalam quizizz.

Pengumuman Pemenang

Pengumuman pemenang untuk lomba PCE kategori S1 Farmasi dan PSPA disampaikan oleh Ketua Program Studi Farmasi UII, apt. Saepudin, M. Si. Ph.D. Juara 1 lomba PCE kategori S1 diperoleh Aina Anasta Indraswari, Juara 2 diperoleh Yusi Rahmadani, dan Juara 3 diperoleh Kian Afiati Firizki. Selanjutnya, untuk Juara 1 Lomba PCE kategori PSPA diperoleh Andy Raja Nasution, Juara 2 diperoleh Senya Puteri Amalia, dan Juara 3 diperoleh Tiara Safitri.

Pengumuman pemenang untuk lomba vlog pharmacy students daily live disampaikan oleh Sekretaris Jurusan Farmasi UII, apt. Ari Wibowo, M.Sc. Juara 1 lomba vlog pharmacy students daily live diraih oleh kelompok Alvyna Kartika Khairunisa, Juara 2 diperoleh kelompok Martinus L. Tamba, dan Juara 3 diperoleh kelompok Hana Trisna Andini.

Alhamdulillah rangkaian acara Precise Competition dalam rangka menyemarakkan milad Farmasi ke- 23 ini dapat berjalan dengan lancar. Seluruh peserta menyambut dengan sangat meriah acara puncak Precise Competition. Hal ini dapat dilihat dari antusias dan semangat peserta yang telah mengikuti rangkaian acara dari awal hingga akhir. Semoga acara ini bisa memberi kebermanfaatan bagi seluruh peserta dan mampu menjadi jembatan untuk mempererat ukhuwah keluarga Farmasi UII. (Husna)