Alhamdulillah, pada 22 Desember 2021, FDA telah memberikan otorisasi untuk penggunaan darurat (Emergency Use Authrorization/EUA) Paxlovid dalam pengobatan COVID-19. Kita sangat menantikan berita baik ini yang bertepatan dengan meningkatnya gelombang kedua dan ketiga karena varian Delta di beberapa negara dan munculnya varian baru Omicron yang dinyatakan sebagai Varian of Concern (VOC) oleh WHO pada 26 November 2021.

Perlu kita tilik lagi ke belakang, bahwasanya wabah SARS-CoV-2 pada 2019 telah mengakibatkan 279 juta kasus terkonfirmasi COVID-19 dan menyebabkan >5,3 juta kematian secara global per Desember 2021 (WHO, 2021). SARS-CoV-2 adalah RNA-coronavirus yang sangat menular dan dapat menyebabkan kasus serius seperti pneumonia serta gejala long Covid. Meskipun vaksin COVID-19 telah dikembangkan dan terbukti dapat menurunkan prevelensi dan kesakitan pada pasien COVID-19, sebagian besar orang tidak dapat mendapatkannya karena kondisi medis yang sudah ada sebelumnya atau tidak mau divaksinasi. Selain itu, adanya hambatan akses global seperti di Negara Dunia Ketiga.

Terapi oral khusus untuk SARS-CoV-2 sangat dibutuhkan untuk mencegah rawat inap, mencegah kesakitan, dan kematian. Penggunaan kembali obat-obatan (repurposing drug) sebagai agen antivirus SARS-CoV-2 sejauh ini kurang efektif dan pemberiannya secara per intra vena juga kurang menyenangkan. Pendekatan terbaru dalam penemuan obat antivirus COVID-19 yang cukup potensial adalah dengan menghambat suatu protease utama (main protease) yang terlibat dalam pemecahan poliprotein yang terlibat dalam replikasi virus. Obat PF-07321332 (Paxlovid) dapat diberikan secara oral, memiliki selektivitas dan profil keamanan yang baik. Paxlovid 90% efektif mencegah rawat inap dan kematian pasien berisiko tinggi. Selain itu, paxlovid juga mampu melawan VOC Sars Cov-2, termasuk Omicron. Paxlovid juga dilaporkan dapat menghambat coronavirus lainnya, termasuk SARS dan MERS.

Berbagai negara sepertinya akan segera menggunakan Paxlovid. AS dilaporkan telah mengamankan 10 juta dosis Paxlovid. Lalu, Korea Selatan menjadi negara Asia pertama yang telah menyetujui penggunaan Paxlovid. Sementara itu, negara di Eropa masih belum menyetujui penggunaan Paxlovid. Indonesia sendiri dilaporkan masih menunggu kajian efikasi, khasiat, dan efek samping dari paxlovid yang dilakukan oleh BPOM.

Bagaimana mekanisme kerja Paxlovid?

Paxlovid bukanlah suatu repurposing drug melainkan memang obat yang disintesis dan didesain khusus untuk Sars Cov-2. Paxlovid merupakan kombinasi antara obat antivirus bernama Nirmatrelvir dan Ritonavir. Nirmatrelvir adalah inhibitor kovalen, mengikat langsung ke residu katalitik sistein (Cys145) dari enzim protease (Mpro) seperti yang ditunjukkan pada langkah 3, yang selanjutnya akan menghentikan langkah 4–6 (lihat gambar). Penghambatan Mpro adalah titik strategis, yang membuat virus gagal untuk bereplikasi. Ritonavir berfungsi untuk memperlambat metabolisme nirmatrelvir oleh enzim sitokrom untuk mempertahankan konsentrasi nirmatrelvir tetap tinggi di dalam darah.

Mekanisme antivirus Paxlovid dan Molnupiravir. (Gambar dimodifikasi dari science.org)

Siapa penerima dan bagaimana penggunaan Paxlovid?

Paxlovid akan tersedia dalam bentuk blister berisi dua tablet Nirmatrelvir 150 mg, dan satu tablet Ritonavir 100 mg. Ritonavir merupakan obat untuk HIV, tetapi di sini digunakan untuk memperlambat metabolisme nirmatrelvir. Pasien yang juga menerima obat yang dimetabolisme oleh enzim sitokrom perlu penyesuaian dosis, misalnya pada obat golongan statin, pengencer darah, dan antidepresan. Paxlovid dapat diberikan jika pasien:

  • Berusia > 12 tahun atau BB 39 kg,
  • Dinyatakan positif COVID-19, dan
  • Menggunakan resep dokter.

Hal yang perlu diingat, paxlovid bukanlah obat untuk mencegah COVID. Jadi, tidak bisa diberikan sebagai agen preventif.

Lalu, bagaimana dengan Molnupiravir?

Sebelumnya, molnupiravir digadang-gadang sebagai obat pertama anti-COVID-19. Akan tetapi, hasil uji klinis lengkap molnupiravir kurang begitu menggembirakan. Pada awal fase klinis, Merck melaporkan adanya pengurangan relatif (efektivitas obat) 50% dan manfaat absolut 7 per 100 orang untuk pasien rawat inap. Sementara hasil uji klinis menyatakan pengurangan hanya ~30% relatif dan hanya 3 per 100 pengurangan absolut dari pasien rawat inap. Pada 23 Desember 2021 (sehari sesudah EUA Paxlovid), FDA memberikan EUA bagi penggunaan malnopurivir di AS.

FDA mengizinkan pemberian molnupiravir untuk orang dewasa dengan gejala awal COVID-19 yang menghadapi risiko rawat inap tertinggi, termasuk orang tua dan mereka yang memiliki kondisi seperti obesitas dan penyakit jantung. Molnupiravir mungkin efektif digunakan sebagai pengobatan COVID-19 ringan hingga sedang pada orang dewasa tertentu ketika alternatif COVID-19 pilihan pengobatan yang disahkan oleh FDA tidak dapat diakses atau sesuai secara klinis. Beberapa efek samping serius dari obat ini adalah dapat memengaruhi pertumbuhan tulang dan tulang rawan sehingga dikontraindikasikan pada pasien di bawah 18 tahun. Selain itu, uji pre-klinis pada hewan menunjukkan adanya bukti teratogenik sehingga obat ini juga dikontraindikasikan pada wanita hamil. Molnupiravir diberikan sebagai empat kapsul 200 miligram yang diminum setiap 12 jam selama lima hari, dengan total 40 kapsul. Molnupiravir tidak diizinkan untuk digunakan lebih dari lima hari berturut-turut.

Mencegah lebih baik daripada mengobati

Adanya Paxlovid/ Molnupiravir seharusnya tidak mengurangi pemberian vaksinasi dan juga penerimaan booster vaksin. Yang perlu digaribawahi adalah Paxlovid atau Molnupiravir bukanlah untuk pencegahan primer, tidak seperti vaksinasi. Kegiatan pencegahan Covid-19 seperti 3 M (memakai masker, menjaga jarak, mencuci tangan pakai sabun), 3T (testing, tracing, treatment), dan vaksinasi merupakan langkah yang tepat dalam pengendalian pandemi. Peranan pemerintah sebagai pemangku kebijakan dalam pengendalian pandemi harus tegas dan terus menerus mengingatkan kepada masyarakat. Kita sebagai tenaga kesehatan juga memiliki andil yang besar dalam membantu pemerintah dengan berpartisipasi mengedukasi masyarakat tentang pengendalian dan pencegahan Covid-19.

Terakhir, mari liburan akhir tahun dan tahun baru kita isi dengan hal -hal yang bermanfaat di rumah. Semoga tahun 2022 pandemi segera selesai. Amien.

 

Ditulis oleh Dr. apt. Asih Triastuti, M. Pharm (Dosen Jurusan Farmasi UII)

 

 

Referensi:

WHO Solidarity Trial Consortium. Repurposed Antiviral Drugs for Covid-19 – Interim WHO Solidarity Trial Results. N Engl J Med. 2021 Feb 11;384(6):497-511. doi: 10.1056/NEJMoa2023184. Epub 2020 Dec 2. PMID: 33264556; PMCID: PMC7727327.

Riva L, et al., Discovery of SARS-CoV-2 antiviral drugs through large-scale compound repurposing. Nature. 2020 Oct;586(7827):113-119. doi: 10.1038/s41586-020-2577-1. Epub 2020 Jul 24. PMID: 32707573; PMCID: PMC7603405.

Owen DR, Allerton CMN, Anderson AS, Aschenbrenner L, Avery M, Berritt S, Boras B, Cardin RD, Carlo A, Coffman KJ, Dantonio A, Di L, Eng H, Ferre R, Gajiwala KS, Gibson SA, Greasley SE, Hurst BL, Kadar EP, Kalgutkar AS, Lee JC, Lee J, Liu W, Mason SW, Noell S, Novak JJ, Obach RS, Ogilvie K, Patel NC, Pettersson M, Rai DK, Reese MR, Sammons MF, Sathish JG, Singh RSP, Steppan CM, Stewart AE, Tuttle JB, Updyke L, Verhoest PR, Wei L, Yang Q, Zhu Y. An oral SARS-CoV-2 Mpro inhibitor clinical candidate for the treatment of COVID-19. Science. 2021 Dec 24;374(6575):1586-1593. doi: 10.1126/science.abl4784. Epub 2021 Nov 2. PMID: 34726479.

https://covid19.who.int/

https://www.science.org/content/article/pfizer-antiviral-slashes-covid-19-hospitalizations

https://www.covid19treatmentguidelines.nih.gov/management/clinical-management/hospitalized-adults–therapeutic-management/

https://erictopol.substack.com/p/why-paxlovid-is-a-just-in-time-breakthrough

https://www.abc.net.au/news/2021-12-24/fda-approves-mercks-molnupiravir-pill/100723836

Jurusan Farmasi – Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) melaksanakan kunjungan ke Sekolah Farmasi Institut Teknologi Bandung (ITB) pada hari Kamis, 16 Desember 2021. Tujuan utama daripada kunjungan ini adalah sebagai ajang silaturrahmi dan memperkuat hubungan kerjasama antara Faramasi UII dan Farmasi ITB. Dalam kunjungan ini, Farmasi UII turut memberangkatkan Ketua Jurusan Farmasi, Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si., Sekretaris Jurusan apt. Ari Wibowo, S.Farm., M.Sc. dan perwakilan dosen Farmasi lainnya.

Penerimaan kunjungan dari perwakilan Farmasi UII oleh Sekolah Farmasi ITB bertempat di Ruang Edukatorium, Labtek VII. Kegiatan kunjungan diawali dengan sesi perkenalan antara kedua universitas dilanjutkan dengan presentasi oleh perwakilan Sekolah Farmasi ITB mengenai profil Sekolah Farmasi ITB secara umum dan penjelasan mengenai kegiatan akademik yang ada di dalamnya. Kemudian disambung dengan sesi diskusi mengenai beberapa topik, di antaranya adalah: 1) Strategi untuk meningkatkan animo calon mahasiswa; 2) Perbedaan antara kelas reguler dan internasional; 3) Akreditasi ASIIN; 4) Kiat-kiat pengelolaan program magister Farmasi; dan 5) Praktikum online.

Kunjungan Farmasi UII disambut dengan sangat hangat oleh perwakilan Sekolah Farmasi ITB. Setelah sesi diskusi, perwakilan Farmasi UII mendapat kesempatan untuk tour laboratorium guna mengenal lebih dekat fasilitas praktikum dan penelitian yang dimiliki oleh Sekolah Farmasi ITB. Kemudian terakhir ditutup dengan penyerahan cidera mata oleh masing-masing pihak dan foto bersama. Alhamdulillah, acara kunjungan ini dapat berjalan dengan lancar. Harapannya, melalui momentum ini Farmasi UII dan Farmasi ITB dapat bersinergi dengan baik dan bekerjasama secara kontinu untuk perkembangan Jurusan Farmasi yang lebih baik.

 

Mahasiswa-Farmasi-Meraih-Prestasi-2021

Mahasiswa-Farmasi-Meraih-Prestasi-2021

Tim mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) yang beranggotakan Ilya Marsya Rohila, Andika Wahyu Wardana, dan Iffa Tsabita Rahmadanti Suganda berhasil meraih medali emas dalam gelaran International Green Inovation Competition for Sustainable Campus (IGICSC) 2021. Kompetisi lintas negara ini dihelat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha, Jambi.

Mengambil tema “Green Islam; Islamic environmental ethics and technological innovation in dealing with environmental problems” dalam kompetisi level Asia Tenggara tersebut, Ilya Marsya Rohila mengawali presentasinya di babak final dengan mengutip QS an-Nisa ayat 9. Sebuah landasan berpikir yang menjadi pelecut pelestarian sebagai bentuk menyelamatkan generasi selanjutnya dari kerusakan lingkungan.

Judul karya yang dibawakan tiga orang mahasiswa UII angkatan 2019 ini adalah “Clayyis as an Alternative Environmental Friendly Soap in Purifying Najis Mughaladhah”. Meskipun disebutkan ada produk sabun, tetapi sejatinya poin pentingnya terletak pada kelestarian lingkungan. Sabun yang diberi nama ‘Clayyis’ tersebut adalah sarana untuk mewujudkan sustainability. Empat indikator lingkungan berkelanjutan yang dicapai antara lain pengendalian limbah laboratorium, pengurangan emisi karbon, pereduksian energi listrik, hingga penjagaan ekosistem kampus.

Jalannya kompetisi internasional ini terdiri atas dua tahapan, yaitu penyisihan dan babak final. Peserta lolos final diumumkan pada Ahad 19 Desember 2021. Tidak sampai 18 jam kemudian, di hari Senin 20 Desember 2021 putaran final dilaksanakan. Tiga mahasiswa UII yang tergabung dalam Tim Clayyis tersebut bersaing dengan tiga kelompok peserta dari Brunei Darussalam dan dari Indonesia untuk mendapatkan prestasi terbaik. Pengumuman dilakukan pada Kamis 23 Desember 2021 melalui Zoom Meeting.

Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A. selaku pembimbing menyatakan bahwa raihan yang dicapai tersebut membuktikan bahwa sustainability campus bukan hanya tanggung jawab unit tertentu di UII, tapi semua pihak termasuk mahasiswa.

“Saya mengucapkan terima kasih kepada Laboratorium Teknologi Farmasi UII, khususnya Ibu apt. Siti Zahliyatul Munawiroh, Ph.D. dan Bapak Hartanto yang telah mengizinkan serta mengarahkan mahasiswa dalam pembuatan produk sabun sehingga dapat digunakan sebagai bukti komitmen UII dalam lingkungan keberlanjutan,” tandas Shubhi yang juga merupakan Kepala Bidang Akademik dan Organisasi, Badan Perencanaan dan Pengembangan/Rumah Gagasan/Sustainability Office UII. (https://www.uii.ac.id/mahasiswa-farmasi-uii-raih-medali-emas-di-igicsc-2021/)

Program Studi Profesi Apoteker Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia akan menerima pendaftaran mahasiswa baru angkatan 40. Proses penerimaan akan dilaksanakan dalam 2 gelombang pada bulan Desember 2021 –  Januari 2022.

Proses penerimaan dibuka dalam dua gelombang dengan jadwal sebagai berikut:

Gelombang Pertama

Pendaftaran 15-28 Desember 2021
Pengumuman lolos administrasi 30 Desember 2021
Briefing seleksi (wajib diikuti) 31 Desember 2021
Tes agama dan kefarmasian secara online 3 Januari 2022
Tes wawancara dan OSCE online 4 Januari 2022
Pengumuman mahasiswa baru yang diterima 6 Januari 2022
Registrasi 10 Januari 2022
Kuliah perdana 31 Januari 2022


Gelombang Kedua

Pendaftaran 11-17 Januari 2022
Pengumuman lolos administrasi 19 Januari 2022
Briefing seleksi (wajib diikuti) 20 Januari 2022
Tes agama dan kefarmasian secara online 22 Januari 2022
Tes wawancara dan OSCE online 24 Januari 2022
Pengumuman mahasiswa baru yang diterima 26 Januari 2022
Registrasi 28 Januari 2022
Kuliah perdana 31 Januari 2022


PENGUMUMAN HASIL

Pengumuman hasil terdiri atas pengumuman lolos administrasi dan pengumuman akhir mahasiswa baru yang diterima. Mahasiswa yang berhak melanjutkan ke tahapan tes seleksi adalah yang sudah diumumkan lolos administrasi. Mahasiswa yang sudah diumumkan diterima sebagai mahasiswa baru pada gelombang satu, wajib melaksanakan registrasi di gelombang satu, dan akan kehilangan haknya sebagai mahasiswa baru jika tidak melaksanakan registrasi sesuai jadwal yang telah ditetapkan.

PROSES PENDAFTARAN

Mekanisme proses pendaftaran Penerimaan Mahasiswa Baru Program Studi Profesi Apoteker Angkatan 40, silahkan dapat dilihat dan dipahami.

Calon pendaftar melakukan pendaftaran online pada alamat admisi.uii.ac.id

  1. Bagi yang sudah memiliki NIU (Nomor Induk Utama), silahkan masukkan NIU & Password.
  2. Bagi yang belum memiliki NIU (Nomor Induk Utama) silahkan pilih “Buat Akun” dengan menyiapkan file scan kartu identitas KTP/SIM/KK dan file foto resmi, masing-masing file maksimal 2MB, format JPEG/JPG/PNG. Setelah mendapatkan akun NIU & password, harap dicatat baik-baik akun NIU dan password tersebut. Selanjutnya masukkan NIU & password di admisi.uii.ac.id
  3. Melakukan pembelian formulir seleksi mahasiswa baru dengan memilih menu beli formulir Tes Online
  4. Memilih Fakultas MIPA dan Profesi Apoteker.
  5. Setelah selesai proses akan mendapatkan nomor tagihan yang nampak pada layar dan selanjutnya akan digunakan untuk membayar via Bank sebagaimana tertera dalam sistem tagihan (dapat dilakukan secara online).

Proses Pembayaran

  1. Pembayaran menggunakan nomor tagihan via Bank sebagaimana tertera dalam sistem tagihan (dapat dilakukan secara online)
  2. Slip pembayaran disimpan

Proses Pemberkasan


PERSYARATAN PENDAFTARAN

Pendaftar Alumni S1 Farmasi UII

  • Lulus S1 dengan IPK ≥ 2,5 dengan maksimal masa studi 5 tahun dengan melampirkan : Scan ijasah S1 asli, atau SKL S1 asli, Scan transkrip nilai asli, atau KHS asli.
  • Mendaftar PMB PSPA UII maksimal 3 kali Lampiran : Surat pernyataan bermaterai.  (Form Surat Pernyataan dapat diunduh di sini)
  • Sehat jiwa dengan melampirkan scan Surat Keterangan Sehat jiwa asli dari dokter jiwa Rumah Sakit Pemerintah, batas waktu maksimal 1 bulan dari tanggal pendaftaran.
  • Surat keterangan bebas narkoba dibuktikan dengan hasil berdasarkan pemeriksaan laboratorium minimal 2 (Amphetamin , Metamphetamin, Cocaine, Canna, Opiate, morfin, benzodiazepin, barbiturat). Scan surat keterangan bebas narkoba asli dan batas waktu maksimal 1 bulan dari tanggal pendaftaran.
  • Skor CEPT/TOEFL min 450 (scan sertifikat CEPT/TOEFL asli)
  • Rekomendasi dosen pembimbing skripsi dengan menuliskan nama pembimbing skripsi 1 disertai alamat email pada formulir online yang telah disediakan.
  • Melampirkan formulir surat pernyataan jaminan keaslian dokumen. Surat pernyataan ditandatangani di atas materai 10.000. (Form Surat Pernyataan dapat diunduh di sini)
  • Melampirkan bukti identitas diri berupa : Soft file Pas Foto berwarna terbaru (JPG, JPEG, PNG) maksimal 2MB, Softfile hasil scan KTP / Kartu Keluarga (JPG, JPEG, PNG) yang telah di fix crop, maksimal 2 MB
  • Semua bukti scan berkas persyaratan adalah asli dan dalam kondisi berwarna.

Pendaftar Alumni S1 Farmasi Non UII

  • Akreditasi Prodi asal S1 minimal B dengan melampirkan : Scan SK akreditasi Prodi S1 Farmasi saat kelulusan. Tidak menerima pendaftar dari lulusan D3 yang kemudian melanjutkan ke S1 Farmasi.
  • Lulusan S1 Farmasi dengan jeda jarak kelulusan S1 dengan pendaftaran PMB Profesi Apoteker UII tidak lebih dari 2 tahun (minimal lulus pada 31 Januari 2020)
  • Lulus S1 dengan IPK ≥ 3,0 dan maksimal masa studi 5 tahun dengan melampiran : Scan ijasah S1 asli, Scan transkrip nilai asli
  • Mendaftar PMB PSPA UII maksimal 3 kali Lampiran : Surat pernyataan bermaterai (Form Surat Pernyataan dapat diunduh di sini)
  • Sehat jiwa dibuktikan dengan melampirkan : Scan surat keterangan sehat jiwa asli dari dokter jiwa Rumah Sakit Pemerintah, batas waktu maksimal 1 bulan dari tanggal pendaftaran.
  • Surat keterangan tidak buta warna (Scan surat keterangan tidak buta warna asli dari dokter spesialis mata), batas waktu maksimal 1 bulan dari tanggal pendaftaran.
  • Surat keterangan bebas narkoba dibuktikan dengan hasil berdasarkan pemeriksaan laboratorium minimal 2 (Amphetamin , Metamphetamin, Cocaine, Canna, Opiate, morfin, benzodiazepin, barbiturat). Scan surat keterangan bebas narkoba asli dan batas waktu maksimal 1 bulan dari tanggal pendaftaran.
  • Skor CEPT/TOEFL min 450 (Scan sertifikat CEPT/TOEFL asli)
  • Rekomendasi dosen pembimbing skripsi dengan menuliskan nama pembimbing skripsi 1 disertai alamat email pada formulir online yang telah disediakan.
  • Melampirkan formulir surat pernyataan jaminan keaslian dokumen. Surat pernyataan ditandatangani di atas materai 10.000. (Form Surat Pernyataan dapat diunduh di sini)
  • Melampirkan bukti identitas diri berupa : Soft file Pas Foto berwarna terbaru (JPG, JPEG, PNG) maksimal 2MB, Softfile hasil scan KTP / Kartu Keluarga (JPG, JPEG, PNG) yang telah di fix crop, maksimal 2 MB.
  • Semua bukti scan berkas persyaratan adalah asli dan dalam kondisi berwarna.


BIAYA KULIAH

Pendaftaran : Rp.     500.000,-*)
Angsuran IGelombang Pertama (6-10 Januari 2022)

Alumni UII

Non Alumni UII

Gelombang Kedua (26-28 Januari 2022)

Alumni UII

Non Alumni UII

 

: Rp. 7.500.000,-

: Rp. 17.500.000,-

 

: Rp. 7.500.000,-

: Rp. 17.500.000,-

Angsuran II (1-15 april 2022) : Rp.   7.500.000,-
Angsuran III (1-15 Juli 2022)Alumni UII

Non Alumni UII

: Rp.   7.500.000,-

: Rp.   10.000.000,-

Angsuran IV (1-15 Oktober 2022) : Rp.  5.000.000,-

*) dibayarkan melalui Bank sebagaimana tertera dalam sistem tagihan

 

Catatan:

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) bekerja sama dengan Fakultas Ilmu Terapan Universiti Teknologi Mara (UiTM) Malaysia menyelenggarakan The 3rd International Seminar on Science and Technology (ISSTEC) 2021 pada Selasa (30/11). Seminar internasional pada pagi hari tersebut digelar secara virtual dengan mengusung tema “Science, Technology and Data Analysis for Sustainable Future” dan menghadirkan keynote speakers bereputasi internasional.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. selaku Rektor UII menyebut tema seminar pada pagi hari sangat penting karena kemajuan dunia tak terlepas dari perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK). Fathul menjelaskan bahwa kesejahteraan rakyat dan kelestarian lingkungan merupakan pekerjaan rumah peneliti untuk memastikan IPTEK selalu berada dalam koridor etika.

“Semangat ini perlu terus hidup dan ditransfer dari satu generasi ilmuwan ke generasi lainnya untuk menumbuhkan kesadaran kolektif. Oleh karena itu, saya senang menyaksikan bahwa dalam seminar ini, baik ilmuwan berpengalaman maupun ilmuwan muda datang dan duduk bersama untuk berbagi pengetahuan, mendiskusikan temuan penelitian, bertukar pikiran, dan saling memotivasi.”, terang Fathul.

Sementara, M. Miqdam Musawwa, S.Si., M.Sc selaku ketua komite ISSTEC 2021 menyebut terdapat empat keynote speakers, tujuh invited speakers serta lebih dari 100 presenter yang hadir dan tersebar di enam negara berbeda. Selain itu, Miqdam menyebut jurnal yang dipresentasikan pada The 3rd ISSTEC (2021) nantinya akan diterbitkan dalam prosiding AIP dan Journal of Engineering Science and Technology (JESTEC) (Q3).

Prof. Dr. Hajah Farida Zuraina Mohd Yusof selaku dekan Fakultas Ilmu Terapan UiTM Malaysia pada sambutannya menyampaikan rasa percaya dirinya atas keterlibatan pembicara dari berbagai negara di ISSTEC 2021. Para peserta akan terlibat aktif dalam beragam Ilmu Sains dan Teknologi dengan topik meliputi Teknik Informatika, Sensor, Kesehatan & Ilmu Hayati, Kesehatan dan Kedokteran, Komunitas Berkelanjutan, serta Energi & Lingkungan. “Hal ini pada akhirnya akan membantu memposisikan kemajuan IPTEK sebagai strategi dalam mempercepat pertumbuhan ekonomi Asia”, sebutnya.

Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. yang juga menjadi salah satu keynote speakers berkesempatan membawakan materi bertajuk “Social Media and e-Participation in Indonesia: Lessons and Challenges”.

Berikutnya adalah Prof. Sandrine Dudoit, Ph.D. dari University of California, Berkeley, United State of America (USA) turut serta memaparkan materi dengan tema “Learning from Data in Single-Cell Transcriptomics”.

Selain itu, Prof. Dr. Werasak Surareungchai dari King Mongkut’s University of Technology Thonburi, Thailand juga ikut berpartisipasi dengan membawa tajuk “Biosensors and Chemical Sensors: Striving in the Day of Digital Enhancement” pada presentasinya. Keynote Speakers terakhir pada ISSTEC 2021 adalah Prof. Parvez Haris yang mempresentasikan materi mengenai “Plants as ‘chemical factories’ for Tackling Human Diseases and Environmental Pollution”. (IAA/ESP)

Jurusan Farmasi- Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan dari Kimia Farma pada Jumat, 10 Desember 2021. Penerimaan kunjungan bertempat di ruangan Jurusan Farmasi. Kimia Farma merupakan  perusahaan Farmasi pertama di Indonesia yang didirikan oleh Pemerintah Hindia Belanda. Perusahaan yang masih menjadi bagian dari salah satu Badan Usaha Milik Negara Republik Indonesia (BUMN) ini bergerak dalam beberapa bidang di antaranya adalah pengolahan, produksi, pemasaran, dan pendistribusian bahan kimia, farmasi, biologis, dan bahan lainnya di Indonesia.

Adapun perwakilan yang hadir dari Kimia Farma, Novian Pradipta selaku Asisten New Product Development dan Bayu Sulendrotomo selaku Manager New Product Development. Kunjungan ini disambut oleh beberapa perwakilan dosen Farmasi UII, Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si selaku Ketua Jurusan Farmasi UII,  apt. Bambang Hernawan Nugroho, M.Sc., dan Dr. apt. Lutfi Chabib, M.Sc. Tujuan daripada kunjungan ini, pertama adalah penjajakan kerjasama bidang penelitian, kosmetik, suplemen, dan obat bebas. Kedua, untuk meninjau riset Farmasi UII yang meliputi nanofarmasi, Pusat Studi Obat Herbal (PSOH), dan Lab Pengujian Laboratorium Pengujian Obat, Makanan, dan Kosmetik LPOMK. Acara kunjungan ini kemudian diakhiri dengan sesi foto bersama.

Jurusan Farmasi – Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) menerima kunjungan Studi Banding dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram pada hari Rabu, 1 Desember 2021. Kunjungan ini bertujuan untuk saling bertukar ilmu dan pengalaman dari pengelola Jurusan Farmasi UII dan pengelola Fakultas Kedokteran Universitas Mataram dan juga akan dijadikan referensi oleh para pengelola Fakultas Kedokteran Universitas untuk mendirikan Program Studi Profesi Apoteker. Penerimaan kunjungan dilaksanakan di ruang sidang utama Gedung Prof. Zanzawi Soejoeti.

Adapun perwakilan yang hadir dari Fakultas Kedokteran Universitas Mataram terdiri dari Wakil Dekan, dr. Arfi Syamsun, Sp.KF., M.Si.Med. beserta jajarannya, dr. Ima Arum Lestarini, Sp.PK., M.Si, Med. ,Dr. Yayuk Andayani, M.Si. ,Dr. Agriana Rosmalina Hidayati, M.Farm, Apt., Anggit Listyacahyani Sunarwidhi, S.Farm, M.Sc. Apt. Ph.D. , dan Muparihin, SH.

Acara diawali dengan sambutan sekaligus perkenalan pengelola Jurusan Farmasi UII yang disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si. Selanjutnya adalah perkenalan serta penyampaian tujuan kunjungan yang disampaikan oleh dr. Arfi Syamsun, Sp. KF., M.Si. Med. Setelah itu, disambung dengan presentasi dan diskusi. Sesi pertama, diskusi pengelolaan Program Studi (Prodi) S1 Farmasi UII dibawakan oleh Ketua Program Studi Sarjana Farmasi, apt. Saepudin, M.Si, Ph.D., Sesi kedua, diskusi pengelolaan Prodi S2 Farmasi dibawakan oleh Ketua Program Studi Magister Farmasi, apt. Suci Hanifah, S.F., Ph.D., dan terakhir adalah Diskusi pengelolaan Program Studi Profesi Apoteker yang dibawakan oleh Dr. apt. Farida Hayati, S.Si, M.Si, selaku Ketua Program Studi Profesi Apoteker.

Setelah rangkaian acara diskusi selesai, dilanjutkan dengan kunjungan fasilitas yang dipandu oleh apt. Bambang Hernawan Nugroho, M.Sc. Acara kunjungan kemudian ditutup dengan perfotoan dan pemberian cindra mata dari kedua belah pihak.