SLEMAN – PHEDU UII (Pharmacy Education and Competency Development Unit Universitas Islam Indonesia) bersama Pengurus Daerah Ikatan Apoteker Indonesia (PD IAI) D.I.Y. bersinergi menyelenggarakan workshop ”PAIN ACADEMY” pada hari Minggu (10/8/2025) di Crystal Lotus Hotel Yogyakarta.

Mengangkat tema “From Knowledge to Community Empowerment”, program ini berupaya menjawab permasalahan umum dalam penggunaan obat pereda nyeri, mulai dari pemilihan obat yang kurang tepat hingga kekhawatiran masyarakat terhadap penggunaan jangka panjang.

Sebanyak 100 apoteker dari seluruh kabupaten/kotamadya di DIY berpartisipasi untuk memperdalam pemahaman mereka. Pada acara tersebut, para peserta dibekali dengan materi “Update Farmakoterapi Nyeri” yang disampaikan oleh Prof. Dr. apt. Vitarani Dwi Ananda Ningrum (Ketua PHEDU UII) dan materi berjudul “Aplikasi The Health Education: Promotion Planning Model” oleh apt. Yulianto, MPH. Dari seluruh peserta yang hadir, terpilih sebanyak 50 apoteker yang akan melanjutkan peran sebagai Pain Educator untuk menjalankan program promosi kesehatan langsung kepada masyarakat.

PAIN ACADEMY diharapkan mampu memberdayakan apoteker sebagai garda terdepan dalam pengelolaan nyeri. Program ini juga dirancang untuk meningkatkan kapasitas masyarakat dalam mengelola nyeri secara tepat. Selain itu, diharapkan pula hadir banyak publikasi ilmiah dari program ini sebagai inspirasi bagi apoteker lain yang ada di seluruh Indonesia. – TIM

Foto bersama Peserta Pain Academy PD IAI DIY dan PHEDU UII

Foto bersama Pimpinan PD IAI DIY, PHEDU UII, dan Pembicara pada Program Pain Academy

 

Video by PD IAI DIY

SLEMAN – Jurusan Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia bekerja sama dengan Lembaga Pengembangan Kompetensi Poltekkes Kemenkes Yogyakarta (LANTIP) menyelenggarakan Pelatihan Penyelenggaraan Pelayanan Kefarmasian bagi Apoteker Sesuai Standard selama enam hari pada tanggal 19-26 Mei 2025 di Gedung OSCE & PHEDU Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia.

Pelatihan terbagi ke dalam dua angkatan dengan total peserta pelatihan yang terlibat yakni lebih dari 32 apoteker yang sudah berpraktik minimal tiga tahun di apotek. Dengan pembicara pakar pada bidangnya, diharapkan pelayanan kefarmasian dapat meningkat dan minimal sesuai dengan standar peraturan yang berlaku. Diantara pemateri dalam pelatihan ini adalah para pakar pada bidangnya seperti Dr. apt. Nanang Munif Yasin, M.Pharm, apt. Miftah Yuni Kurniawati, S.Si., apt. Dwi Novi Rugiarti, M.Sc., apt. Fitra Romadonsyah, M.Pharm.Sci., apt. Linda Dimyati, M.M., M.Clin., dan Dr. Yuni Kusmiyati, S.ST., M.PH.

Pelatihan yang memberikan kredit 10 SKP dari Kemenkes tersebut, membahas berbagai tema materi yang diajarkan seperti Praktik kefarmasian sesuai kode etik apoteker, Evaluasi mutu pelayanan kefarmasian, Pengelolaan sediaan farmasi, alat Kesehatan, dan bahan medis habis pakai, Kebijakan pelayanan kefarmasian di apotek, Pelayanan farmasi klinik, dan juga Budaya anti korupsi.

Selain materi yang disampaikan, para peserta juga mengikuti praktik lapangan mengenai materi-materi di atas yang dilakukan secara langsung di apotek-apotek yang ada di sekitar Universitas Islam Indonesia. Peserta juga diminta mengerjakan berbagai tugas dan kasus-kasus lapangan, melakukan evaluasi, refleksi, dan tindak lanjut atas pelatihan yang telah dilaksanakan. – ASF