Sambut Hari Apoteker Sedunia Jurusan Farmasi Gelar Vaksinasi Covid-19
Proses penyuntikan vaksin Covid-19 yang dilakukan oleh Nakes Rumah Sakit Bhayangkara Polda D.I. Yogyakarta
Jurusan Farmasi – Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar vaksinasi Covid-19 secara masal untuk masyarakat umum pada Rabu, 22 Safar 1443 H/29 September 2021. Kegiatan ini dilaksanakan dalam rangka menyambut Hari Apoteker Sedunia (World Pharmacist Day) di bulan September. Kegiatan vaksinasi ini bekerjasama dengan Pengurus Cabang Ikatan Apoteker Indonesia (PC IAI) Sleman dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda Daerah Istimewa Yogyakarta.
Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Prof. Riyanto, M.Si., Ph.D. menyambut baik kegiatan ini. Menurutnya ini bagian dari pengabdian kepada masyarakat yang dilakukan oleh Jurusan Farmasi dalam menanggulangi pandemi Covid-19 dengan membentuk membentuk kekebalan kelompok (herd immunity). “Agenda ini merupakan bentuk pengabdian Jurusan Farmasi FMIPA UII kepada bapak/ibu semua untuk mendukung cita-cita pemerintah mengoptimalkan 70% warga Indonesia telah divaksin hingga akhir tahun 2021. Insya Allah,” ungkapnya.
Lebih lanjut ia menyampaikan bahwa pelaksanaan program pengabdian ini sangat tepat dilakukan. Menurutnya Jurusan Farmasi UII sebagai penyedia layanan pendidikan yang bergerak di bidang kesehatan dalam hal ini mampu menjawab kebutuhan masyarakat akan ketersediaan vaksin di masa pandemi. Selain itu juga pengabdian masyarakat ini dapat menciptakan sinergi dan kerja sama dengan berbagai pihak.
Sementara itu, Ketua PC IAI Sleman apt. Deddy Setyono, S.Farm. menyampaikan harapannya agar program vaksinasi massal tersebut dapat berjalan lancar tanpa ada Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) yang berat. “Ini merupakan suatu kehormatan bagi kami keluarga PC IAI Sleman bersama Jurusan Farmasi FMIPA UII dan Rumah Sakit Bhayangkara Polda DIY, karena ini merupakan program vaksinasi pertama dari PC IAI Sleman,” tuturnya.
Deddy juga menyarankan agar masyarakat tidak terpengaruh pada simpang-siur pemberitaan vaksinasi yang cenderung mengarah pada hoax atau sekedar menakut-nakuti. “Kita bisa mencari informasi pada sumber yang dapat dipercaya, mari kita saring dan screening informasinya agar dinamika pandemi Covid-19 ini bisa kita atasi bersama-sama.” terangnya.
Antusiasme masyarakat dan panitia atas terlaksananya program vaksinasi massal ini begitu terlihat. Terbukti dari 1.000 kuota vaksin Sinovac yang sudah disediakan, panitia memutuskan untuk menambah 800 dosis vaksin tambahan. Peserta vaksinasi terlihat sudah memenuhi antrean sejak pukul 08.00 WIB. Setelah mendapatkan vaksin, para peserta diberikan handwash dan hand sanitizer yang merupakan produk dari program hibah ELO UII-Erasmus yang dikembangkan dari hasil uji laboratorium Jurusan Farmasi. (Lindung)