Prodi S1 Farmasi Panen Juara di Pemilihan Mahasiswa Berprestasi UII
Prodi S1 Farmasi Panen Juara di Pemilihan Mahasiswa Berprestasi UII
Tiga orang mahasiswa Program Studi (Prodi) Farmasi Program Sarjana, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA), Universitas Islam Indonesia (UII) sukses memborong gelar juara dalam ajang Pemilihan Mahasiswa Berprestasi (Pilmapres) tingkat Universitas. Mereka antara lain Andika Wahyu Wardana (Juara 2), Ilya Marsya Rohila (Juara Harapan 1), dan Adinda Putri Rahmah (Juara Harapan 2). Mereka bertiga lolos final bersama dua orang mahasiswa Prodi Farmasi lainnya, yaitu Yasmin Awalia dan Rabbani Milata Hanifa Aufin.
Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, S.Si., M.Si., Ketua Jurusan Farmasi, FMIPA, UII, mengaku bersyukur atas capaian mahasiswa pada kompetisi mahasiswa paling bergengsi di level Universitas tersebut. “Prestasi yang diukir 3 orang mahasiswa tersebut sudah melampaui target yang dipatok oleh Jurusan”, tandas Prof. Yandi. Jurusan Farmasi UII memang cukup serius mempersiapkan delegasi dalam Pilmapres tahun 2022 ini. Salah satu buktinya adalah pembentukan tim pendampingan dengan koordinator Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A.
Penilaian yang dilakukan terhadap peserta Pilmapres memang sangat komprehensif. Mahasiswa tidak hanya diminta menonjolkan satu bidang saja, tapi banyak hal. Mulai dari Capaian Unggulan (CU) yang berisi portofolio selama menjadi mahasiswa yang berbobot 55%, pembuatan makalah Gagasan Kreatif tentang Tujuan Pembangunan Berkelanjutan (TPB) dengan persentase 35%, dan 10 persen diambil dari presentasi mengenai salah satu isu TPB lain yang berbeda dengan artikel sebelumnya dalam Bahasa Inggris.
CU yang dikoleksi oleh Andika patut diapresiasi. Lelaki asli Teluk Kuantan, Riau ini mengumpulkan angka 305, paling tinggi di antara
semua finalis. Berturut-turut nilai total yang didapatkan oleh kafilah Farmasi sebagai berikut: Andika (450,175), Ilya (434,375), dan Adinda (407,9). Secara terpisah, Shubhi menyatakan bahwa acungan jempol layak diberikan kepada para juara. Karena mereka mampu memahami berbagai isu TPB. Jadi TPB bukan hanya monopoli rumpun Desain dan Rekayasa saja, tapi mahasiswa Farmasi pun pemahamannya luar biasa. (SM)