Mengobati Sakit Gigi Dengan Cengkih
CENGKIH (CARYOPHYLLUS AROMATICUS )
Penggunaan
Cengkih adalah salah satu simplisia yang umumnya ditambahkan dalam ramuan obat tradisional, khususnya untuk penambah aroma/ penutup rasa pahit dari jamu. Cengkih memiliki khasiat sebagai karminatif, antidiare, antiemetik, antinausea (antimual), antispasmodik, pencernaan dan vermifuge (obat cacing). Karena berbagai efeknya pada saluran pencernaan, cengkih banyak digunakan dalam memasak. Cengkih telah terbukti mampu merangsang sekresi lambung khususnya komponen pepsin sehingga meningkatkan pencernaan dan membantu menghalau angin.
Minyak esensial cengkih telah digunakan untuk mengobati lesi parasit pada kulit dari kudis hingga kurap. Selain itu, minyak cengkih juga aktif untuk mengobati penyakit kulit seperti panu, kaki atlet, cacing cincin, infeksi luka, dan bisul. Di Afrika, tanaman ini digunakan sebagai pencuci antiseptik untuk luka. Minyak cengkih digunakan untuk mengobati sakit gigi atau gusi bengkak. Minyak ini juga sering ditambahkan pada ramuan dalam obat untuk batuk, pilek, flu, dan hidung tersumbat.
Cara pemakaian
Untuk mengobati sakit gigi, teteskan minyak cengkih ke kapas, lalu oleskan di bagian gigi/gusi yang sakit. Untuk mengobati penyakit kulit, minyak diencerkan dengan minyak zaitun/minyak oles lain sebelum dioleskan pada daerah yang terinfeksi.
Kewaspadaan
Minyak cengkih bersifat iritan kulit dan selaput lendir dalam konsentrasi tinggi dan tidak disarankan untuk mengoleskan minyak cengkih dengan kandungan eugenol yang tinggi.
Penggunaan berulang minyak cengkih pada pengobatan nyeri gigi dapat menyebabkan kerusakan gusi.
Efek stimulasi cengkih pada saat menstruasi mungkin juga dapat menyebabkan aborsi pada wanita hamil. Penggunaannya selama kehamilan harus sangat hati-hati.
Penggunaan minyak cengkih pada anak-anak harus berhati-hati karena daya serap yang cepat dan dapat mengakibatkan toksisitas pada otak. Penggunaan minyak cengkih secara oral pada anak-anak dapat menimbulkan hambatan terhadap sintesis prostaglandin yang akhirnya menimbulkan gangguan koagulasi darah.
Interaksi dengan obat-obatan
Perhatian harus dilakukan saat mengambil ekstrak cengkih dengan obat antidiabetes karena aktivitas insulino-mimetiknya dapat menekan kadar gula darah lebih lanjut.
Sumber: Badan POM RI. Acuan Sediaan Herbal Volume 4 Edisi Pertama. Acuan Sediaan Herbal 2012, 1–78