Farmasi UII Selenggarakan IPCEP Diikuti Mahasiswa Malaysia
Sembilan mahasiswi International Islamic University Malaysia (IIUM) mengikuti Indonesia Pharmacy and Cultural Engagement Program (IPCEP) 2019 yang diselenggarakan Program Studi Farmasi, Fakultas Matematika Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Islam Indonesia (FMIPAUII). Program yang dibeayai dari dana Global Engagement Grant (GEG) UII 2019 tersebut berlangsung Senin – Sabtu (15-27/7/2019).
“Program ini merupakan implementasi kerjasama UII dan IIUM yang telah ditandatangani beberapa tahun lalu. Hibah GEG UII 2019 ini dimaksudkan untuk meningkatkan jumlah dosen dan mahasiswa asing yang masuk ke UII,” kata Saepudin, SSi, MSi, PhD, Apt., Ketua Program Studi Farmasi seusai penerimaan mahasiswi Malaysia di Kampus FMIPA UII, Selasa (16/7/2019).
Lebih lanjut Saepudin mengatakan tema short course ini tentang farmasi dan kebudayaan. Ia mengharapkan mahasiswa Malaysia tidak hanya belajar tentang farmasi saja, tetapi juga kebudayaan Indonesia.
Dijelaskan Saepudin, selama mengikuti short course IPCEP, mahasiswa Malaysia tinggal di rumah Dusun Srowulan, Desa Purwobinangun, Kecamatan Pakem, Kabupaten Sleman, Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY). Mereka berada di Desa Wisata Srowulan agar bisa lebih dekat dengan masyarakat dan bisa melihat langsung kebudayaan warga setempat.
Pekan pertama, kata Saepudin, mereka akan belajar di Apotek UII Farma, Apotek Pakem, dan Apotik Sembada. Sedang pekan kedua, mereka belajar di Puskesmas (Pusat Kesehatan Masyarakat) Ngemplak 1, Puskesmas Ngaglik 1, dan Puskesmas Ngaglik 2. Selama di lapangan mahasiswi Malaysia akan didampingi mahasiswi UII.
Selama di apotik dan Puskesmas, mereka belajar tentang pengelolaan secara umum, manajemen obat dan farmasi klinik. Manajemen apotik meliputi perencanaan pembelian obat, penerimaan obat, penyimpanan obat, dan pemusnahan obat yang sudah kadaluwarsa. Sedang farmasi klinik meliputi melayani pasien, memberikan nasehat kepada pasien, dan pemilihan obat yang tepat.