Studi Banding Fakultas Industri Halal UNU Yogyakarta ke PSPA UII
SLEMAN – Dalam rangka peningkatan mutu dan kualitas pendidikan Program Studi Farmasi dan pendirian Program Studi Profesi Apoteker (PSPA), Universitas Nahdlatul Ulama Yogyakarta melakukan kunjungan studi banding ke Jurusan Farmasi, khususnya Program Studi Profesi Apoteker (PSPA) Universitas Islam Indonesia pada Jumat (3/5).
Hadir dalam kunjungan tersebut Dekan Fakultas Industri Halal UNU Yogyakarta, Dr. Fahrizal Yusuf Affandi, Wakil Dekan apt Listiana Hidayati M.Sc, Kaprodi Farmasi apt. Muhammad Alfian, M.Pharm., Sekprodi Farmasi apt. Fitri Andriani Fatimah, M.Klin.S.sc., dan Dosen Prodi Farmasi apt. Amrina Amalia Yogananda, M.Sc., apt. Nurul Faizah, M.Sc., serta apt. Muhammad Nurul Hasanudin, M.Farm.
Rombongan Fakultas Industri Halal UNU Yogyakarta disambut langsung oleh Sekretaris Jurusan Farmasi, apt. Suci Hanifah, Ph.D. dan Ketua PSPA UII Dr. apt. Farida Hayati, M.Si. di Ruang Sidang Utama Lantai 1 Gedung Prof. Dr. H. Zanzawi Soejoeti., M.Sc./Gedung Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia.
Acara diisi dengan diskusi, utamanya tentang pendirian, sistem perkuliahan dan pembelajaran di PSPA. Kemudian acara dilanjutkan dengan kunjungan ke Laboratorium OSCE Centre yang dipandu oleh Laboran OSCE Centre, apt. Nuraini Yuliawati, S.Farm.
“Jurusan Farmasi terdiri dari 3 program studi, yaitu Prodi Farmasi Program Sarjana yang dipimpin oleh apt. Muhammad Hatta Prabowo, Ph.D. terdiri dari 2 program yaitu reguler dan internasional; Prodi Profesi Apoteker yang dipimpin oleh Dr. apt. Farida Hayati, M.Si.; dan Prodi Farmasi Program Magister yang berdiri tahun 2021 dipimpin oleh Dr. apt. Asih Triastuti, M.Pharm. Jurusan Farmasi juga membawahi 5 laboratorium pengajaran dan 1 laboratorium pengujian.” jelas apt. Suci Hanifah, Ph.D.
“Terima kasih atas kesempatan yang diberikan pada acara kunjungan studi banding ini. Tujuan kami berkunjung selain untuk menjalin tali silaturahmi, juga ingin belajar kepada yang sudah lebih berpengalaman, terutama terkait pendirian PSPA.” tutur Dr. Fahrizal Yusuf Affandi. – IRA