Kunci Kesehatan Mental adalah Mengenali Diri
Program Studi Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) bersama dengan Pusat Psikologi Terapan (PPT) Metamorfosa mengadakan seminar psikologi berkaitan dengan kesehatan mental. Acara yang digelar pada Sabtu (26/11) di Auditorium Fakultas Hukum UII tersebut menghadirkan Pihasniwati, M.A., Psikolog, sebagai pemateri. Turut hadir untuk mengisi sambutan, Sekretaris Program Studi Farmasi Program Sarjana, apt. Ari Wibowo, M.Sc.
Pada sesi penyampaian materi Pihasniwati menjelaskan pentingnya pemahaman dan keterampilan dalam hal kesehatan mental. “Semoga kita bisa terhubung untuk mulai memahami, mengenali, meluaskan, mendalamkan pemahaman kita serta keterampilan kita untuk menjadi lebih sehat, terutama secara mental”, jelasnya.
Ia menambahkan bahwa memberikan perhatian atau atensi kepada diri sendiri adalah salah satu bentuk mewujudkan kesehatan mental dan dapat menumbuhkan rasa cinta terhadap diri sendiri. “Sehingga memberikan atensi kepada diri kita atau kepada bagian dari diri kita itu juga menjadi salah satu hal yang indah”, imbuhnya.
Terakhir, Pihasniwati menerangkan bahwa mengenali diri adalah bekal yang paling dasar agar kesehatan mental terus terjaga. “Cukup bagi kita untuk mengatakan bahwa memahami tubuh, jiwa, pikiran kita, entitas yang sangat penting itu menjadi bekal dasar untuk membuat kita sehat ke dalam, sehat ke luar”, katanya.
Sementara itu, dalam sambutannya, apt. Ari Wibowo mengungkapkan bahwa kegiatan seminar tersebut adalah agenda wajib bagi mahasiswa Farmasi. “Jadi kegiatan hari ini sifatnya wajib kenapa? Karena sudah merupakan tuntutan dari kurikulum bahwa kegiatan workshop hari ini itu termasuk agenda untuk melengkapi SKP anda (mahasiswa/i Farmasi UII)”, ungkap apt. Ari Wibowo.
Lebih lanjut disampaikan apt. Ari Wibowo mahasiswa Farmasi UII wajib melengkapi SKP di akhir masa kuliah sebagai salah satu syarat kelulusan. “Ketika wisuda anda diminta untuk mengupload sertifikat termasuk bukti-bukti yang bisa membuktikan bahwa anda sudah memenuhi 15 SKP dari Universitas dan 10 SKP dari Program Studi”, lanjutnya.
Apt. Ari Wibowo juga berharap nantinya mahasiswa Farmasi tidak mengalami kendala dalam pemenuhan SKP hingga tahap akhir masa kuliah. “Mudah-mudahan sampai anda lulus wisuda tidak ada kendala termasuk untuk mencapai SKP, dan termasuk juga aktivitas perkuliahan yang lain.
Terakhir, apt. Ari Wibowo mengucapkan apresiasinya serta berharap agar kegiatan dapat berjalan lancar dan memberikan ilmu yang bermanfaat. “Terimakasih pada fasilitator dan juga pada Ibu Pihasniwati beliau insya Allah akan bergabung dan memberikan semangat terkait bagaimana strategi untuk bisa mengenal mental illnes dan bagaimana cara mengontrol atau mengelola hal tersebut sehingga tentu efek-efek yang sifatnya negatif itu dapat kita hindari dan tentu mudah-mudahan perjalanan anda sampai nanti akhir dapat diberikan kemudahan dan kelancaran serta memperoleh hasil yang maksimal”, pungkasnya. (JR/ESP)