Pentingnya Mempelajari Sains Guna Meraih Kemuliaan

Dalam rangka memperdalam esensi bulan Ramadan, Universitas Islam Indonesia (UII) bersama Magister Farmasi UII mengadakan webinar kajian spesial Ramadan bertajuk “Al-Quran dan Sains Modern”. Webinar keislaman yang diadakan secara daring tersebut berlangsung pada Rabu (20/3) dan menghadirkan Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M. Sc., Ph.D., sebagai narasumber. Kajian ini ditujukan kepada masyarakat UII dan terbuka untuk umum melalui kanal Youtube dan Zoom Meeting serta dihadiri oleh lebih dari 340 peserta. Turut hadir untuk membuka sekaligus memberi sambutan, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII Prof. Riyanto, S.Pd., M.Si., Ph.D.

 

Prof. Fathul Wahid pada kesempatannya menyampaikan sebuah kutipan dari Imam Syafi’i terkait peran ilmu. “Barang siapa menginginkan dunia, kebahagiaan dunia, maka dengan ilmu, dan barang siapa mengharapkan kebaikan, kemudahan akhirat, maka juga dengan ilmu, karena ilmu itu dibutuhkan untuk mencapai keberhasilan di setiap prosesnya,” jelas Prof. Fathul Wahid.

Untuk mengetahui kebenaran dan mencapai kebijaksanaan, Prof. Fathul Wahid menerangkan perlunya peran ilmu. “Orang yang tidak mencintai ilmu itu tidak ada kebaikan di dalamnya dan tidak ada antara dia dan ilmu itu kearifan, kebijaksanaan, dan sedekah, kebenaran,  karena ilmu itu adalah kehidupan hati dan lentera visi (pandangan),” terangnya.

Terakhir, Prof. Fathul Wahid berpesan kepada para muslim/muslimah. “Perangai ilmiah jangan dipertentangkan dengan perangai religius, dan mengembangkan sains itu adalah perintah agama, sangat mulia dan harus dimuliakan. Jadi bagaimana di kalangan Islam ini harus kembali memuliakan sains dan saintis,” tambahnya.

Sementara itu dalam sambutannya,  Prof. Riyanto mengungkapkan esensi keberadaan Al-Quran tidak pernah lekang oleh zaman. “Ketika 1.400 tahun yang lalu, Al-Quran sudah mengenal besi, QS. Al Hadid, begitu sangat sempurnanya, sangat detail bahkan titik lebur besi dan seterusnya diungkap ya, dan sampai sekarang pun perkembangannya masih tetap bisa mengikuti,” sambut  Prof. Riyanto.

Disampaikan Prof. Riyanto, hakikat Al-Quran sebagai sebuah pedoman akan terus terjaga seiring berjalannya waktu. “Dengan Al-Quran itu bisa menjamin bahwa kehidupan kita dan Al-Quran itu juga akan bisa terus sampai akhir zaman, bisa kita pakai sebagai pedoman ya,” sambungnya.

Menurut  Prof. Riyanto, sehebat apapun seorang muslim dalam melakukan riset, standar pedoman yang paling utama adalah Al-Quran. “Bagaimana sikap kita sebagai seorang muslim (orang Islam) menyikapi perkembangan sains modern yang begitu pesat pandangan-pandangannya, tetapi kita mempunyai garis besar bahwa apapun, setinggi apapun kita melakukan riset, penemuan-penemuan baru yang sangat ekstrim bahkan hasilnya, maka kita masih punya pedoman bahwa Maha Benar Allah dengan segala firmannya,” ujarnya.

Terakhir, Prof. Riyanto menegaskan pentingnya menjadikan Al-Quran sebagai pedoman seorang peneliti muslim. “Dengan hasil riset itu akan menambah keimanan kita, akan menambah keyakinan kita bahwa Al-Quran juga kitab yang akan terus bertahan, akan terus bisa kita gunakan sebagai pedoman sampai akhir zaman ini,” pungkasnya. (JR/ESP)

Sumber kutipan dari: Berita Universitas Islam Indonesia

Kalender
Desember 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Kenal Lebih Dekat Big Data Bersama Magister Farmasi UII

Program studi Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan sosialisasi pengenalan big data bertemakan “Summer Course Introduction Of Big Data In Pharmaceutical Research”. Kegiatan daring melalui Zoom Meeting tersebut dilaksanakan selama 3 hari, yaitu 22-24 Februari 2022. Tujuannya untuk memperkenalkan lebih mendalam terkait big data, terutama dalam penelitian bidang farmasi. 

 

Big data sendiri merupakan sebuah kumpulan data yang lebih besar dan kompleks, terutama dari sumber data baru. Jumlah data yang besar ini dapat dimanfaatkan untuk mengatasi masalah bisnis yang sebelumnya sulit untuk ditangani. Big data juga dikenal sebagai sebuah konsep tentang kemampuan kita untuk mengumpulkan, menganalisa, dan mengerti jumlah data yang cukup besar yang datang setiap harinya.

Kepala Jurusan Farmasi UII, Prof. apt. Yandi Syukri, M.Si berharap ke depannya kegiatan-kegiatan seperti Summer Course ini dapat diadakan secara rutin. Hal tersebut sebagai upaya agar liburan para mahasiswa diisi dengan kegiatan yang produktif dan berdampak positif membuka wawasan baru bagi mahasiswa. 

Ia menambahkan, bahwa dengan diadakannya Summer Course tersebut dapat menarik minat peserta terkait “Big Data” yang merupakan salah satu bidang data dalam menyambut perkembangan teknologi industri 4.0, terutama di bidang penelitian farmasi.

Kegiatan Summer Course hari pertama memperkenalkan data dan jenis data yang terdapat pada sistem BPJS, terutama di bidang kesehatan dan farmasi. 

Narasumber yang hadir adalah Dhomas Hatta Fudholi, S.T., M.Eng., Ph.D., seorang dosen UII dan dr. Donny Hendrawan, M. P. H, Deputi Direksi Bidang Manajemen Data dan Informasi BPJS Kesehatan.

Pada awal sesi, Dhomas Hatta Fudholi memberikan pengenalan terkait big data. Pengenalannya tersebut menjadi pemantik ide dan inovasi khususnya di bidang farmasi. “Target yang coba kita penuhi adalah sesuatu yang dapat memantik, menjadi basis/landasan, serta dapat memunculkan inovasi dan ide yang dapat tersalurkan melalui Big Data”, ucapnya.

Dalam pemaparannya terkait big data, ia memberikan cara menggunakan atau mengaplikasikan big data untuk dimanfaatkan dalam penelitian bidang farmasi. Menurutnya dalam penggunaan big data ini sangat memudahkan penelitian di bidang farmasi. Big data memungkinkan pengguna dapat lebih mudah mengelola datanya, terutama data farmasi. 

Meskipun secara teori tidak mudah untuk menggunakan big data, namun dengan diadakannya Summer Course ini diharapkan semakin banyak orang yang tertarik memahami big data secara perlahan-lahan.

Di akhir sesi Donny Hendrawan juga turut memberikan pemaparannya terkait big data, terutama data kesehatan dan farmasi di BPJS Kesehatan. Ia menjelaskan terkait mulai dari Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN), Ekosistem Digital JKN, Pengelolaan dan Pemanfaatan Data, dan Key Takeaway. 

Pada intinya, penggunaan big data pada sistem BPJS Kesehatan memberikan banyak kebermanfaatan. Mulai dari kemudahan dalam menemukan data hingga strukturisasi data yang terorganisir dengan baik. (JR/ESP)

Sumber kutipan dari: Berita Universitas Islam Indonesia

Kalender
Desember 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Antisipasi Industri Farmasi Hadapi Resesi Ekonomi Global

Prediksi terjadinya resesi ekonomi global dinilai dapat berdampak pada industri farmasi. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Webinar Nasional Lecturer Series. Webinar diadakan secara hybrid via platform Zoom Meeting dan luring di lantai 1 Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII pada Minggu (23/10). Pembicara yang hadir yakni Dr. Firman Pribadi, M.Si, seorang pakar ilmu ekonomi sebagai narasumber. Turut hadir Sekretaris Program Studi Farmasi apt. Suci Hanifah, S.F., M.Si., Ph.D., untuk mengisi sambutan sekaligus membuka acara webinar Farmasi tersebut.

apt. Suci Hanifah dalam sambutannya berharap acara tersebut dapat diadakan secara berkelanjutan. Lebih lanjut, apt. Suci Hanifah mengatakan bahwa salah satu aspek penting dalam dunia kesehatan adalah obat, sehingga perlu untuk mengkaji perkembangan harga obat-obatan di level global. “Mudah-mudahan kegiatan webinar ini nantinya akan menjadi kegiatan yang bermanfaat ya untuk kita semua karena saya kira kita semua sudah memahami, sudah meyakini bahwa pembiayaan perawatan kesehatan ini memang menduduki proporsi yang paling banyak itu diduduki oleh penggunaan obat ya, biaya obat”, sambungnya.

Terakhir, apt. Suci Hanifah yakin jika pengkajian farmakoekonomi adalah salah satu hal yang penting demi memaksimalkan potensi dalam dunia farmasi. “Saya kira topik farmakoekonomi ini topik yang signifikan yang penting untuk kemudian selalu dikaji ya demi kepentingan layanan kesehatan yang senantiasa lebih baik, lebih optimal, dan lebih efisien ya. Selamat mengikuti kegiatan webinar, mudah-mudahan kita semuanya akan dijadikan sebagai orang-orang yang ahli ilmu ya di majelis ilmu ini”, tandasnya.

Sementara Dr. Firman Pribadi, M.Si dalam paparannya menganalogikan bahwa pemaksimalan strategi dan birokrasi dapat menyelamatkan sebuah organisasi atau instansi dalam keadaan apapun. “Jika organisasi bisa secara efektif mengelola perubahan secara berkelanjutan mengadaptasikan dengan birokrasi mereka, strategi, sistem, produk jasa, dan budayanya. Maka mereka bisa bertahan terhadap kejutan yang bisa mematikan yang lain”, paparnya.

Ia menambahkan personal directly involve adalah salah satu metode pengumpulan data berdasarkan adanya keterlibatan langsung secara personal. “Jadi masalah biasanya bagi mahasiswa adalah mengumpulkan data, mencari sumber data, jadi sumber data itu bisa kalau di contohnya kalau di rumah sakit, di lingkungan kesehatan itu bisa antara pasien, konsumer, dokter, perawat, dan seterusnya, nah ini personal directly involve”, terangnya.

Ia juga menerangkan bahwa apoteker adalah salah satu aspek yang penting dalam masyarakat. “Bukti menunjukkan bahwa kontribusi apoteker sebagai elemen perawatan kesehatan penting dalam praktek keperawatan primer. Lalu inisiatif untuk mempekerjakan apoteker yang disebut sebagai apoteker perawatan primer di lingkungan puskesmas dan juga alat apotek komunitas yang terafiliasi atau dikontrak oleh JKN telah memungkinkan apoteker untuk bekerja sama dengan penyedia perawatan primer lainnya”, imbuhnya.

Terakhir,  Dr. Firman Pribadi menyampaikan bahwa era farmasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro. “Faktor ekonomi makro yang mempengaruhi era farmasi dalam penelitiannya adalah kemajuan teknologi dan komunikasi, lingkungan baru, meningkatkan biaya pengembangan obat, meningkatkan faktor resiko desentralisasi dan isu pemalsuan, lalu kebutuhan baru dari pasar negara berkembang dalam populasi global yang meluas”, tandasnya. (JR/ESP)

Sumber kutipan dari: Berita Universitas Islam Indonesia

Kalender
Desember 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Berproses Menjadi Apoteker Andal

rogram Studi (Prodi) Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan acara bedah buku berjudul “Jadikan Aku Apoteker Andal” yang digelar di Auditorium Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) lantai 4 pada Rabu (12/10). Acara tersebut menghadirkan apt. Dra Dwi Pudjaningsih, MMR. sebagai pembicara, serta apt. Novi Dwi Rugiarti, M. Sc., sebagai pembedah buku. 

Sekretaris Jurusan Farmasi, apt. Suci Hanifah, S.F., M.Si., Ph.D. dalam sambutannya mengungkapkan rasa bangganya terhadap terbitnya buku yang ditulis oleh apt. Dra Dwi Pudjaningsih tersebut. “Ini menjadi momen yang luar biasa saya kira untuk Jurusan Farmasi, karena kita diberi kesempatan yang pertama untuk membedah buku dari bu Pudjaningsih ini. Pertama kali saya mendengar ya, melihat buku ini, luar biasa ya bangga, senang banget”, sambutnya.

Lebih lanjut apt. Suci Hanifah mengatakan bahwa isi buku tersebut tidak hanya ilmu terkait farmasi namun juga menggambarkan semangat dari penulis. “Tidak hanya ilmu dari beliau ya yang disampaikan di dalam buku ini, tetapi semangat beliau termasuk juga spiritual beliau, di akhir buku ini juga sempat membaca kalau beliau berpesan bahwa apoteker yang akan sukses itu apoteker yang bahagia”, imbuhnya.

Terakhir, ia berpesan semoga para apoteker dapat terinspirasi oleh apt. Dra Dwi Pudjaningsih sebagai seorang pembelajar. “Saya yakin sekali ya bahwa beliau ini bisa menjadi inspirasi untuk kita semuanya, menjadi suri tauladan tidak hanya sebagai apoteker saja, tetapi sebagai sosok pembelajar, sebagai sosok belajar, sebagai manajer”, pungkasnya. 

Sementara apt. Dra Dwi Pudjaningsih dalam paparannya mengatakan bahwa seorang apoteker andal adalah orang yang memiliki peran penting dalam skill yang dimiliki untuk menjadi seseorang yang ilmunya dapat diimplementasikan oleh orang lain. “Ini adalah ia yang telah membuktikan bahwa dunia selalu leading dengan kompetensi yang dimiliki dan segala hal yang diperankan, karena walaupun punya kompetensi yang sangat banyak tetapi tidak diperankan oleh orang lain, itu non sense”, ujarnya.  

Ia menambahkan bahwasannya seorang apoteker harus memiliki pedoman etika. “Etika ini adalah suatu pedoman untuk bagaimana apoteker itu apa yang harus dikerjakan dan apa yang tidak, paling tidak harus ada pedoman tersebut dan itu harus diikuti oleh para apoteker”, lanjutnya.

Menurutnya, seorang apoteker tidak hanya harus memiliki jiwa leadership namun juga meta leadership. “Leadership ini sesuatu yang penting bagi apoteker, dan sekarang tidak hanya sekedar leadership tetapi sekarang ini adalah meta leadership”, sambungnya.

Terakhir,  ia memberikan kesimpulan, “Buku ini menggambarkan bagaimana seorang apoteker sejak belajar praktek kemudian mengalami, diperankan main star, dan bagaimana menjalankan semuanya itu di bawah sumpah etika kemudian peraturan perundangan”.

Sementara itu, apt. Novi Dwi Rugiarti selaku pembedah buku mengatakan ketertarikannya dalam membaca buku tersebut. “Saya mencoba membuka lembar demi lembar, dan lembar itu dikemas dengan sangat menarik, maksud saya adalah di situ ada warna-warna sehingga kita tidak bosan untuk kemudian membaca lembar demi lembarnya. Dan yang menariknya, ada karikatur di situ, dan saya merasakan karikatur ini tokoh penulis ada di situ, perjalanan tokoh”, ungkapnya.

Lebih lanjut, ia merasa kagum karena buku tersebut tidak membosankan bagi pembaca. “Di dalam tulisan ini membahas sejarah, dan sejarahnya itu tidak dikemas biasanya sejarah kan runtut,  di dalam buku ini hanya membahas 2 sampai 3 lembar saja, setidaknya menyampaikan milestone-milestone profesi apoteker, mulai dari sejarah tentang obat itu. Nah itu hanya 2 sampai 3 lembar jadi saya kira tidak membosankan, begitu karena memang tone nya nanti diisi yang selanjutnya”, jujurnya. 

“Juga dijelaskan tentang permasalahan-permasalahan yang dihadapi kalau kita praktek kemudian akan dihadapi, yang kemudian di situ disertai solusinya apa. Kemudian diakhiri, di langkah-langkah itu diakhiri dengan pertanyaan juga, 5 tahun kemudian saya akan menjadi apoteker yang? Itu saya jadi luar biasa karena ternyata kita tuh harus punya target dan selalu ada target baru, kemudian saya jadi membayangkan semangat beliau untuk selalu belajar”, pungkasnya. (JR/ESP)

Sumber kutipan dari: Berita Universitas Islam Indonesia

Kalender
Desember 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  
Ramah-tamah Prodi Magister Farmasi bersama Mahasiswa dan Dosen

Prodi Farmasi Program Magister Fakultas MIPA Universitas Islam Indonesia menyelenggararakan penyambutan mahasiswa baru Angkatan 2022 pada Sabtu 24 September 2022, secara hybrid. Agenda rutin yang diadakan untuk mahasiswa baru S2 Farmasi UII, acara ini mengangkat tema RAMAH TAMAH PRODI BERSAMA MAHASISWA & DOSEN untuk mengenalkan & mendekatkan mahasiswa denga dosen.

Acara dilaksanakan hybrid di Gedung OSCE CENTER Profesi Apoteker UII dengan peserta mahasiswa S2 Farmasi dan dosen Pengampu Prodi S2 Farmasi sejumlah kurang lebih 56 peserta yang di ikuti secara offline maupun online oleh dosen dan mahasiswa. Agenda rutin ini merupakan salah satu rangakaian kegiatan Program Studi dalam menyambut mahasiswa baru S2 Farmasi yang biasanya memuat topik penyambutan, pembekalan, dan matrikulasi.

Kalender
Desember 2024
S S R K J S M
 1
2345678
9101112131415
16171819202122
23242526272829
3031  

Studium Generale 13 Program Master, Doktor, dan Profesi

Universitas Islam Indonesia (UII) menggelar Kuliah Umum XIII bertemakan Visi Baru Islam untuk Indonesia Maju pada Sabtu 30 Oktober 2021, secara daring. Agenda rutin yang digelar untuk mahasiswa Program Doktor, Magister, dan Profesi UII kali ini menghadirkan pembicara Sukidi, Ph.D., yang merupakan Pemikir Kebinekaan.


Membuka kuliah umum, Rektor UII Prof. Fathul Wahid, S.T., M.Sc., Ph.D. dalam sambutannya mengemukakan permusuhan atas nama agama, apapun agamanya, tidak dapat diterima. Nilai-nilai perenial agama justru seharusnya, membawa manusia kepada kebaikan, sikap saling menghormati, dan perdamaian.

“Jika ada sebagian kecil pemeluk agama yang cenderung kepada permusuhan itu adalah fakta sosial, dan bisa terjadi di semua agama. Tetapi, itu bukan dasar yang valid untuk melakukan generalisasi yang membabi buta,” tutur Prof. Fathul Wahid.

Fakta sosial lain, menurut Prof. Fathul Wahid, sebagian orang mempunyai perspektif yang berbeda dengan yang dibayangkan kelompok lain. Mengutip Huntington (1996) dalam bukunya The Clash of Civilization, Islam diasosiasikan dengan “jeroan berdarah” (“bloody innards”) atau “batas-batas berdarah” (“bloody borders”).

Lebih lanjut dipaparkan Prof. Fathul Wahid, survei yang dilakukan oleh Pew Research Center (Lipka, 2017) memberikan gambaran lebih mutakhir bagaimana atribusi yang cenderung negatif terhadap kelompok yang berbeda itu nyata adanya. “Survei yang dilakukan di negara-negara dengan pemeluk Islam mayoritas, orang Barat dipersepsikan egois, brutal, rakus, amoral, arogan, dan fanatik,” tutur Prof. Fathul Wahid.

“Sebaliknya, orang Barat memberikan atribusi kepada muslim; fanatik, jujur, brutal, dermawan, arogan, dan egois. Kombinasi atribut yang tidak lazim dan sulit dibayangkan untuk menyatu dengan harmoni,” jelas Prof. Fathul Wahid.

Prof. Fathul Wahid menambahkan, ajarah Islam tidak mempunyai korelasi dengan konflik diamini oleh Fuller (2010), mantan pentolan CIA, yang terekam dalam bukunya A World without Islam.

“Secara hipotetik, dalam sebuah diskusi di Rumi Forum, sebuah lembaga yang didirikan di Washington DC untuk dialog antaragama dan antarbudaya, Fuller menyatakan bahkan jika Islam dan Nabi Muhammad tidak pernah ada, hubungan antara Barat, terutama Amerika Serikat, dan Timur Tengah tidak akan berbeda jauh,” terang Prof. Fathul Wahid.

Karenanya, menurut Prof. Fathul Wahid, merevitalisasi peran agama saat ini menjadi semakin penting, ketika fakta di lapangan memerlukan penjelasan yang lebih canggih.

Pemikir Kebinekaan, Sukidi, Ph.D. dalam Kuliah Umum menegaskan perilaku negatif sebagian Muslim di Indonesia itu telah menutup jatidiri Islam sebagai agama yang menganjurkan kedamaian.

Sukidi mengutip pendapat Pemikir Pembaru Islam Mesir, Muhammad Abduh: “al-islamu mahjubun bil muslimin/ Islam tertutup oleh umat Islam,” untuk melukiskan berbagai problem yang mendera umat Islam seperti ujaran kebencian, korupsi, diskriminasi, dan lain-lain. Dengan kata lain, cahaya keindahan Islam tertutupi oleh perilaku buruk umat Islam yang sama sekali tidak mencerminkan ajaran luhurnya.

Sebagai Muslim, ujar Doktor Kajian Islam dari Universitas Harvard Amerika Serikat itu, umat boleh berbangga dengan jumlah pengikutnya yang mayoritas, tetapi fakta itu harus dibarengi dengan kontribusi positif yang mampu mengerahkan umat untuk menghadirkan kemajuan, menjadi pelindung, menjamin kerukunan, dan harmoni di tengah masyarakat.

Selain itu, Sukidi juga menggelorakan pentingnya visi baru Islam yang menjadi panduan untuk reformasi Islam sekaligus memberi arah yang jelas kepada umat Islam dalam menjalani kehidupan di negeri yang mejemuk seperti Indonesia ini.

Visi Baru Islam yang dikumandangkan Sukidi yakni Islam sebagai Agama Kebinekaan, Islam sebagai Agama Persatuan, Islam sebagai Agama Kesetaraan, Islam sebagai Agama Kebebasan, dan Islam sebagai Agama Kemanusiaan. Sukidi menilai lima visi baru Islam ini sangat penting untuk didesakkan ke setiap sanubari umat Islam agar menjadi kesadaran yang menjiwai setiap tingkah laku seorang Muslim.

Merangkum pidatonya, Sukidi mengungkapkan, jika umat menjiwai spirit Islam di atas, ia meyakini bangsa Indonesia akan bergerak maju dan memberikan kemakmuran bagi warga negaranya. “Kita harus berbenah mulai hari ini agar kebanggaan sebagai umat terbesar berbanding lurus dengan kemajuan umat dan bangsa,” tegas Sukidi. (MRS/RS)

Source (https://www.uii.ac.id/visi-baru-islam-untuk-indonesia-maju/)

Webinar "Pemanfaatan Data dalam Pelayanan Kesehatan"

Program Studi Farmasi Program Magister FMIPA UII menggelar webinar dengan tema Pemanfaatan Big Data dalam Kebijakan dan Pelayanan Kesehatan pada Sabtu, 4 September 2021 dari pukul 08.00 – 11.30 WIB. Mengingat belum diperbolehkannya melaksanakan kegiatan secara offline, maka webinar dilaksanakan secara online melalui platform media. Lebih dari 1.000 peserta mengikuti webinar melalui perangkat zoom dan live youtube. Tingginya antusias peserta mengikuti webinar ini menunjukkan ketertarikan dan tingginya kebutuhan akan pemanfaatan data dalam pelayanan kesehatan.

Webinar Pemanfaatan Data dalam Pelayanan Kesehatan, memiliki tujuan untuk meningkatkan kapabilitas peserta untuk memahami big data, isu kesehatan, dan pelayanan. Dengan hal ini maka harapan Prodi Farmasi Program Megister ingin mencetak Lulusan yang siap dengan Era 4.0 dan Society 5.0, serta memberikan kemampuan pilihan pedagogi (siap menjadi dosen dan pimpinan PT yang sesuai tantangan era baru). Terdapat dua narasumber yang special dari Indonesia dan Malaysia. Narasumber pertama oleh Kepala Pusat Data dan Informasi Bapak dr. Anas Ma’ruf, MKM. Membawakan materi dengan judul “Pemanfaatan Data dan Kebijakan dalam Pelayanan Kesehatan”. Narasumber kedua oleh Dean of Faculty of Pharmacy IIUM Ibu Assoc Prof Dr Che Suraya, membawakan materi dengan judul “Real World Data: Improving Patient’s Outcomes and Optimising Decision Making”.

Dr Anas Ma’ruf MKM, Kepala Pusdatin Kemenkes RI, mengungkapkan bahwa dalam bidang kesehatan, Indonesia mulai berbenah dengan menyediakan pusat data informasi melalui pengelolaan kementerian kesehatan. Sementara Profesor Che Suraya yang menekuni bidang big data dalam pelayanan farmasi memberikan pelajaran baik dari Malaysia tentang pemanfaatan big data di rumah sakit. Berbagai aspek kehidupan manusia akan terus berubah seiring dengan revolusi dan perkembangan teknologi yang terjadi. Hal ini memacu perkembangan big data dan data sains. Teknologi dan kemajuan big data memungkinkan pendekatan baru yang menggabungkan dunia fisik, digital dan biologi dengan cara yang fundamental.

Karena itu, kebijakan nasional saat ini juga mendukung penggunaan sistem informasi aplikasi teknologi perkembangan teknologi data sains juga semakin berperan di Indonesia. Keberadaan data pada tingkat hulu ini memberikan kesempatan pada tingkat hilir di fasilitas kesehatan untuk menggunakan beberapa data base dan monitoring pasien secara real time. Hal ini mengarah pada pentingnya kompetensi tenaga kesehatan yang mampu membangun, menggunakan dan menginterpretasikan pemanfaatan data. “Bersama Magister Farmasi UII, memungkinkan apoteker dan tenaga kesehatan menguasai pengelolaan data,” kata apt. Suci Hanifah, SF, M.Si., Ph.D Kaprodi Farmasi Program Magister.

*Materi hanya dapat di unduh selama 3 hari setelah acara selesai dilaksanakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Workshop Pembelajaran Daring Magister Farmasi UII

Pembelajaran jarak jauh di masa pandemi ini merupakan suatu bentuk metode pendidikan formal yang menggunakan sistem telekomunikasi interaktif dan didukung dengan berbagai sumber daya dan platform media yang diperlukan sebagai penghubung antara mahasiswa dengan dosen. Saat ini pembelajaran jarak jauh lebih dikenal sebagai pembelajaran elektronik (e-learning) atau pembelajaran daring (online) yang secara khusus menggabungkan teknologi elektronika dengan teknologi berbasis internet. Maka dari itu Prodi Magister Farmasi UII mengadakan Workshop Pembelajaran Daring pada tangga 25 oktober 2021 guna untuk pembekalan mahasiswa baru dalam proses perkuliahan yang akan di tempuh selama menjadi mahasiswa UII, adapun materi yang di sampaikan terkait fasilitas-fasilitas yang akan di dapatkan oleh setiap mahasiswa UII, antara lain seperti Zoom denga unlimited time, Google Classroom, Google Drive Big Storage, Panopto, dan lain sebagainya.

*Materi hanya dapat di unduh selama 3 hari setelah acara selesai dilaksanakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Matrikulasi Magister Farmasi UII

Pada 1 Oktober 2021 kemarin, telah dilaksanakan agenda Matrikulasi penghantar mata kuliah bagi mahasiswa baru angkatan 1 Magister Farmasi. Agenda tahunan ini berisi materi tentang penjelasan system penghataran obat dalam melayani pasien atau customer yang dihadapi oleh seorang farmasi, materi ini di sampaikan oleh Prof. Dr. apt. Yandi Syukri, M.Si sebagai salah satu guru besar di Fakultas MIPA UII.

Dilanjutkan pada tanggal 2 Oktober 2021, pengantar materi matrikulasi tentang Farmakologi dan Biologi Molekuler. Farmakologi di sampaikan oleh Dr. apt. Farida Hayati, S.Si., M.Si. sebagai kepala prodi profesi apoteker UII. Biologi Molekuler di sampaikan oleh Dr. Asih Triastuti, SF., M.Pharm., Apt. dalam pembekalan matakuliah dan matrikulasi.

Terkhir matrikulasi di laksanakan tanggal 3 Oktober 2021, yang di isi atau di sampaikan materi oleh apt. Saepudin, M.Si, Ph.D. Beliau merupakan Kaprodi Farmasi Program Sarjana saat ini, dan beliau mengisi materi matrikulasi dengan judul Pengantar Big Data.

*Materi hanya dapat di unduh selama 3 hari setelah acara selesai dilaksanakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram

Optimalisasi Referensi Perpustakaan (Librarian)

Referensi menjadi hal yang sangat penting dalam pembelajaran dan penelitian. Kondisi pandemi menyebabkan mahasiswa tidak bisa mengakses sumber Pustaka secara langsung. Oleh karena itu, pemanfaatan referensi yang bisa diakses secara daring perlu dioptimalkan dalam kondisi saat. Permasalahan yang sering terjadi dalam akses sumber pustaka secara daring adalah karena ketidaktahuan ataupun ketidakmampuan penggunaan e-library. Maka dari itu Magister Farmasi dan Perpustakaan UII berkolaborasi dalam meberikan pembekalan optimalisasi referensi perpustakaan (librarian) yang dimiliki oleh Universitas Islam Indonesia kepada mahasiswa baru S2 Farmasi angkatan 1 pada tangga 24 Oktober 2021.

*Materi hanya dapat di unduh selama 3 hari setelah acara selesai dilaksanakan

Facebook
Twitter
LinkedIn
WhatsApp
Telegram