Prediksi terjadinya resesi ekonomi global dinilai dapat berdampak pada industri farmasi. Menyikapi hal tersebut, Program Studi Magister Farmasi Universitas Islam Indonesia (UII) mengadakan Webinar Nasional Lecturer Series. Webinar diadakan secara hybrid via platform Zoom Meeting dan luring di lantai 1 Gedung Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (FMIPA) UII pada Minggu (23/10). Pembicara yang hadir yakni Dr. Firman Pribadi, M.Si, seorang pakar ilmu ekonomi sebagai narasumber. Turut hadir Sekretaris Program Studi Farmasi apt. Suci Hanifah, S.F., M.Si., Ph.D., untuk mengisi sambutan sekaligus membuka acara webinar Farmasi tersebut.
apt. Suci Hanifah dalam sambutannya berharap acara tersebut dapat diadakan secara berkelanjutan. Lebih lanjut, apt. Suci Hanifah mengatakan bahwa salah satu aspek penting dalam dunia kesehatan adalah obat, sehingga perlu untuk mengkaji perkembangan harga obat-obatan di level global. “Mudah-mudahan kegiatan webinar ini nantinya akan menjadi kegiatan yang bermanfaat ya untuk kita semua karena saya kira kita semua sudah memahami, sudah meyakini bahwa pembiayaan perawatan kesehatan ini memang menduduki proporsi yang paling banyak itu diduduki oleh penggunaan obat ya, biaya obat”, sambungnya.
Terakhir, apt. Suci Hanifah yakin jika pengkajian farmakoekonomi adalah salah satu hal yang penting demi memaksimalkan potensi dalam dunia farmasi. “Saya kira topik farmakoekonomi ini topik yang signifikan yang penting untuk kemudian selalu dikaji ya demi kepentingan layanan kesehatan yang senantiasa lebih baik, lebih optimal, dan lebih efisien ya. Selamat mengikuti kegiatan webinar, mudah-mudahan kita semuanya akan dijadikan sebagai orang-orang yang ahli ilmu ya di majelis ilmu ini”, tandasnya.
Sementara Dr. Firman Pribadi, M.Si dalam paparannya menganalogikan bahwa pemaksimalan strategi dan birokrasi dapat menyelamatkan sebuah organisasi atau instansi dalam keadaan apapun. “Jika organisasi bisa secara efektif mengelola perubahan secara berkelanjutan mengadaptasikan dengan birokrasi mereka, strategi, sistem, produk jasa, dan budayanya. Maka mereka bisa bertahan terhadap kejutan yang bisa mematikan yang lain”, paparnya.
Ia menambahkan personal directly involve adalah salah satu metode pengumpulan data berdasarkan adanya keterlibatan langsung secara personal. “Jadi masalah biasanya bagi mahasiswa adalah mengumpulkan data, mencari sumber data, jadi sumber data itu bisa kalau di contohnya kalau di rumah sakit, di lingkungan kesehatan itu bisa antara pasien, konsumer, dokter, perawat, dan seterusnya, nah ini personal directly involve”, terangnya.
Ia juga menerangkan bahwa apoteker adalah salah satu aspek yang penting dalam masyarakat. “Bukti menunjukkan bahwa kontribusi apoteker sebagai elemen perawatan kesehatan penting dalam praktek keperawatan primer. Lalu inisiatif untuk mempekerjakan apoteker yang disebut sebagai apoteker perawatan primer di lingkungan puskesmas dan juga alat apotek komunitas yang terafiliasi atau dikontrak oleh JKN telah memungkinkan apoteker untuk bekerja sama dengan penyedia perawatan primer lainnya”, imbuhnya.
Terakhir, Dr. Firman Pribadi menyampaikan bahwa era farmasi dipengaruhi oleh faktor ekonomi makro. “Faktor ekonomi makro yang mempengaruhi era farmasi dalam penelitiannya adalah kemajuan teknologi dan komunikasi, lingkungan baru, meningkatkan biaya pengembangan obat, meningkatkan faktor resiko desentralisasi dan isu pemalsuan, lalu kebutuhan baru dari pasar negara berkembang dalam populasi global yang meluas”, tandasnya. (JR/ESP)
Sumber kutipan dari: Berita Universitas Islam Indonesia