Institut Teknologi Sumatera Lakukan Studi Banding ke PSPA Farmasi UII

SLEMAN – Program Studi Farmasi Institut Teknologi Sumatera (ITERA) melakukan kunjungan Studi Banding ke Jurusan Farmasi Universitas Islam Indonesia pada hari Selasa (6/8). Hadir dalam kunjungan tersebut Koordinator Program Studi Farmasi ITERA Dr. apt. Syaikhul Aziz, M.Si., Wakil Dekan Keuangan dan Umum apt. Dirga, M.Sc. dan lima dosen Farmasi ITERA yang disambut langsung oleh Sekretaris Jurusan Farmasi apt. Suci Hanifah, Ph.D. bersama Koordinator Pembelajaran PSPA Farmasi UII Dr. apt. Arba Pramundita Ramadani, M.Sc.

Berlokasi di Ruang Sidang Utama Gedung FMIPA UII, Koordinator Program Studi Farmasi ITERA Dr. apt. Syaikhul Aziz, M.Si. menuturkan bahwa memang ITERA baru saja mendapatkan akreditasi baik sekali untuk Program Studi Farmasi Sarjana di ITERA, dan berniat mendirikan Program Studi Profesi Apoteker, sehingga ingin belajar dari Farmasi UII.

”Terima kasih sekali kami dapat diizinkan untuk melakukan studi banding, agar kami dapat belajar mengenai bagaimana pendirian Program Profesi Apoteker, karena di Lampung sendiri itu belum ada program studi profesi apoteker, yang ada baru di Universitas Sriwijaya di Sumatera Selatan. Kami sendiri masih kejar-kejaran dengan universitas lain, sehingga mudah-mudahan kita bisa belajar bagaimana menyusun kurikulum, apa yang perlu dipersiapkan untuk borang penyusunan pendirian program studi profesi apoteker, dan lain sebagainya,” ujar Syaikhul.

Sekretaris Jurusan apt. Suci Hanifah, Ph.D. dalam sambutannya mengatakan ucapan terima kasih atas dipercayainya Jurusan Farmasi sebagai benchmark/tujuan studi banding. Suci menjelaskan bahwa sejak berdiri tahun 1998, Prodi Farmasi berjuang memberikan fasilitas dan peningkatan layanan bagi mahasiswa hingga hari ini terus berkembang dan bersaing dengan semakin banyaknya Prodi Farmasi yang ada.

”Meskipun kita sudah tua, kompetensi dengan prodi baru tetap sama. Fasilitas-fasilitas kita terus dirikan sebagai konsekuensi berdirinya Prodi Farmasi. Pada awal berdiri kita juga tidak mudah, karena kita masih berdiri di bawah MIPA jadi secara independensi tidak mudah, hingga akhirnya mendapatkan akreditasi A hingga Unggul pada tahun ini, insyaAllah nanti akan dijelaskan oleh Dr. apt. Arba mengenai pembelajaran dan kurikulum di PSPA, semoga bisa mendapatkan apa yang diharapkan nantinya,” tutup Suci Hanifah. – (ASF)