Mahasiswi Farmasi UII Qurrotu Aini Laila R (20613033) dan Tim Menjadi Juara 3 Lomba Infografis PHIC UNAIR (Public Health Intl Competition) Tingkat Nasional yang diadakan pada 15/10/2022
Syahla Nuranisa (21613274) dan Tim Menyabet Juara harapan 1 dan best stand lomba product innovation dalam
CHEMURGY INNOVATION SUMMIT 2023
yang diselenggarakan pada 26/05/2023
di Institut Teknologi Bandung (ITB), Kampus Jatinangor
CIS merupakan acara rutin dua tahunan yang diprakarsai oleh Himpunan Mahasiswa Teknik Bioenergi dan Kemurgi “RINUVA” Institut Teknologi Bandung. Tema dari acara CIS 2023 adalah “Chemurgy: Indonesia’s Future In Bio-Based Economy” dengan rangkaian acara perlombaan babak final CIS 2023 yang mencakup presentasi dan awarding day. Tim saya sebagai delegasi UII berhasil mendapatkan Juara Harapan 1 (3rd Runner Up) dan Best Stand dalam Lomba Product Innovation Chemurgy Innovation Summit ITB 2023 tersebut.
Mahasiswi Farmasi UII, Qurrotu Aini Laila R (20613033) Menjadi Pembicara Latihan Kepemimpinan Tingkat 2 ISMAFARSI Wilayah Joglosepur pada 29/07/2023.
Mahasiswa Farmasi UII atas nama Muhamad Agil Ismail (18613058), ADITYA WARDHANA (19613022), dan ANDIKA WAHYU WARDANA (19613037) Menjadi Peraih Insentif Bidang PKMAI dengan judul POTENSI IMUNOMODULATOR NANO HERBAL SNEDDS (SELF NANO
EMULSIFIYING DRUG DELIVERY SYSTEM) EKSTRAK TANAMAN SURUHAN (PEPEROMIA PELLUCIDA) DALAM MELAWAN COVID-19 – pada Oktober 2022
Mahasiswa Farmasi UII atas nama Chintya Salsabilla memenangkan Juara 3 Lomba Poster Pharmacito
Mahasiswa Farmasi angkatan 2024 Nesya fitriatul fadilah atas nama Menjuarai Juara harapan 1 MHQ 20 juz pada ajang MTQ tingkat mahasiswa Nasional.
Juara Harapan II Drug Innovation Research Competition Pharmacito tahun 2024

Mahasiswa-Farmasi-Meraih-Prestasi-2021
Tim mahasiswa Program Studi Farmasi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Islam Indonesia (FMIPA UII) yang beranggotakan Ilya Marsya Rohila, Andika Wahyu Wardana, dan Iffa Tsabita Rahmadanti Suganda berhasil meraih medali emas dalam gelaran International Green Inovation Competition for Sustainable Campus (IGICSC) 2021. Kompetisi lintas negara ini dihelat oleh Direktorat Jenderal Pendidikan Islam, Kementerian Agama Republik Indonesia bekerja sama dengan Universitas Islam Negeri Sultan Thaha, Jambi.
Mengambil tema “Green Islam; Islamic environmental ethics and technological innovation in dealing with environmental problems” dalam kompetisi level Asia Tenggara tersebut, Ilya Marsya Rohila mengawali presentasinya di babak final dengan mengutip QS an-Nisa ayat 9. Sebuah landasan berpikir yang menjadi pelecut pelestarian sebagai bentuk menyelamatkan generasi selanjutnya dari kerusakan lingkungan.
Judul karya yang dibawakan tiga orang mahasiswa UII angkatan 2019 ini adalah “Clayyis as an Alternative Environmental Friendly Soap in Purifying Najis Mughaladhah”. Meskipun disebutkan ada produk sabun, tetapi sejatinya poin pentingnya terletak pada kelestarian lingkungan. Sabun yang diberi nama ‘Clayyis’ tersebut adalah sarana untuk mewujudkan sustainability. Empat indikator lingkungan berkelanjutan yang dicapai antara lain pengendalian limbah laboratorium, pengurangan emisi karbon, pereduksian energi listrik, hingga penjagaan ekosistem kampus.
Jalannya kompetisi internasional ini terdiri atas dua tahapan, yaitu penyisihan dan babak final. Peserta lolos final diumumkan pada Ahad 19 Desember 2021. Tidak sampai 18 jam kemudian, di hari Senin 20 Desember 2021 putaran final dilaksanakan. Tiga mahasiswa UII yang tergabung dalam Tim Clayyis tersebut bersaing dengan tiga kelompok peserta dari Brunei Darussalam dan dari Indonesia untuk mendapatkan prestasi terbaik. Pengumuman dilakukan pada Kamis 23 Desember 2021 melalui Zoom Meeting.
Shubhi Mahmashony Harimurti, S.S., M.A. selaku pembimbing menyatakan bahwa raihan yang dicapai tersebut membuktikan bahwa sustainability campus bukan hanya tanggung jawab unit tertentu di UII, tapi semua pihak termasuk mahasiswa.
“Saya mengucapkan terima kasih kepada Laboratorium Teknologi Farmasi UII, khususnya Ibu apt. Siti Zahliyatul Munawiroh, Ph.D. dan Bapak Hartanto yang telah mengizinkan serta mengarahkan mahasiswa dalam pembuatan produk sabun sehingga dapat digunakan sebagai bukti komitmen UII dalam lingkungan keberlanjutan,” tandas Shubhi yang juga merupakan Kepala Bidang Akademik dan Organisasi, Badan Perencanaan dan Pengembangan/Rumah Gagasan/Sustainability Office UII. (https://www.uii.ac.id/mahasiswa-farmasi-uii-raih-medali-emas-di-igicsc-2021/)
Sertifikat Gold Medal EUROINVENT 2021 Hafizh dan Andriyanto
Jurusan Farmasi (Info Kampus) – Dua orang mahasiswa Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) belum lama ini berhasil meraih juara di ajang kompetisi ilmiah internasional. Muhammad Hafizh Abiyyu Fathin Fawazi dan Andriyanto, mahasiswa aktif PSPA UII angkatan ke-38 baru saja mengukir prestasi dengan berhasil meraih medali emas di ajang European Exhbition of Creativity and Innovation (EUROINVENT) 2021 pada 9 Syawal 1442 H/22 Mei 2021. Ajang ini berlangsung di Palace of Culture Iasi yang berlokasi di Iasi, Romania.
EUROINVENT 2021 adalah sebuah ajang promosi dan kompetisi produk-produk inovatif, layanan dan teknologi, serta berbagai inovasi yang telah memasuki pasar dan sudah dikomersialisasikan. Selama bertahun-bertahun EUROINVENT telah menjadi wadah untuk para peneliti, inventors, kalangan bisnis, unit-unit penelitian dan keilmiahan, serta universitas dan sekolah dalam bertukar ilmu dan pengalaman. EUROINVENT 2021 kali ini diikuti oleh 32 negara, diantaranya meliputi Australia, Bulgaria, Kamboja, Canada, China, dan Indonesia.
Hafizh dan Andriyanto mengajukan penelitian yang merupakan projek skripsinya. Projek ini dibimbing oleh apt. Pinus Jumaryatno, Ph.D. dan Dr. apt. Arba Pramundita Ramadani, M.Sc. Mengangkat judul AKTIVITAS SITOTOKSIK EKSTRAK DAN FRAKSI DAUN PATINDIS (Urophyllum arboreum (Reinw. ex Blume) Korth.) TERHADAP SEL MCF-7 DENGAN METODE PRESTOBLUE ASSAY, penelitian ini dilakukan untuk menggali potensi aktivitas kanker payudara. “Kami diminta melakukan presentasi selama 10 secara virtual melalui media Zoom dan dilakukan tanya jawab.” terangnya.
Efek Pandemi
Efek pandemi covid-19 tidak dipungkiri membawa berkah tersendiri bagi beberapa kalangan. Penegakan protokol kesehatan yang menuntut banyak kegiatan dilakukan secara daring membuka kesempatan untuk berpartisi pasi hingga tingkat internasional. Hal ini senada dengan pernyataan Ketua PSPA UII, Dr. apt. Farida Hayati, M.Si. saat menanggapi prestasi dari mahasiswanya. “Hikmah kondisi pandemi membawa keuntungan sehingga memungkinkan mahasiswa PSPA mengikuti event internasional. Selama ini walaupun memiliki potensi, selalu terkendala waktu karena mereka harus menjalani praktek kerja selama masa studi yg hanya setahun.” jelasnya.
Sementara itu Wakil Dekan Bidang Kemahasiswaan, Keagamaan, dan Alumni FMIPA UII, Thorikul Huda, M.Sc. juga memberikan apresiasi terhadap prestasi yang diraih Hafizh dan Andriyanto. Selain itu ia juga berharap agar prestasi mahasiswa khususnya di tingkat internasional harus terus didorong. “Pencapaian prestasi mahasiswa apoteker di kancah internasional sangat membanggakan dan bisa menjadi salah satu indikator yang positif untuk menunjang penilaian akreditasi. Prestasi mahasiswa di PSPA UII juga harus terus didorong dan ditingkatkan dari aspek kualitas maupun kuantitas, terlebih capaian di tingkat internasional khususnya yang terkait dengan bidang kefarmasian.” ungkapnya. (Lindung)
Januari lalu (2020), Program Studi Profesi Apoteker Universitas Islam Indonesia (PSPA UII) mengikuti Uji Kompetensi Apoteker Indonesia (UKAI). UKAI merupakan uji kompetensi yang diselenggarakan secara nasional sebagai tahap akhir pendidikan Apoteker dengan tujuan untuk mengukur capaian kompetensi calon lulusannya sehingga dapat memenuhi standar kompetensi kerja. Jum’at lalu (28/2), panitia nasional UKAI membagikan hasil nilai UKAI Nasional. Menurut data statistik nasional, PSPA UII meraih nilai UKAI Nasional tertinggi dengan nilai 92,50. Nilai tersebut diraih oleh mahasiswa atas nama Kristy Tri Wardhani.
Saat ditemui pada selasa (3/3) , Kristy, panggilan akrabnya, Mahasiswa PSPA UII, mengungkapkan bahwa dirinya tidak menyangka akan mendapatkan nilai UKAI Nasional tertinggi. “Rasanya seperti mimpi” ungkapnya. Kendati demikian, ia sangat bersyukur atas capaian prestasi yang ia dapatkan itu. “Saya tidak pernah menargetkan untuk mendapatkan nilai tertinggi. Target saya ketika menghadapi UKAI yang terpenting bisa lulus dan mendapat nilai yang baik”.
Pembelajaran di PSPA UII memiliki beberapa kelebihan yang tidak didapatkan di universitas lain, itu yang dirasakan oleh mahasiswa dengan nilai UKAI 92,50 tersebut. Ia menyatakan bahwa dirinya sangat bangga dengan almamaternya dan bersyukur bisa menimba ilmu di PSPA UII. Menurutnya, PSPA UII memiliki model pembelajaran yang istimewa. Salah satu alasannya karena model pembelajaran di PSPA UII adalah model tutorial. Model ini membagi mahasiswa menjadi beberapa kelompok tutorial dengan satu tutor pendamping tiap kelompok agar bisa belajar lebih intensif. Selain itu, UII juga memberikan bekal agama yang cukup kepada mahasiswa PSPA.
Ketika ditanya tentang setrategi belajarnya, Kristy mengaku bahwa ada beberapa hal yang ia lakukan. “Ketika ada tugas ya diselesaikan, cari sumber aslinya bukan cari sumber dari laporan orang lain”, ungkapnya. “Jika boleh saya ingin mengutip kata-kata dari pak Dimas Adhi Pradana, M.Sc., Apt., beliau mengatakan bahwa ketika kita belajar karena kita butuh, maka kita akan senang. Energi kita tidak akan habis untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan kita akan selalu mencari tahu sampai benar-benar paham”. “Jadi, targetnya bukan lagi memenuhi apa yang menjadi harapan dosen tetapi memenuhi apa yang menjadi kebutuhan kita”, tambahnya.
Setiap mahasiswa pasti memiliki motivasi masing-masing dan tentu tidak sama dengan yang lain. Dalam perbincangan siang itu, Kristy mengungkapkan, ada beberapa hal yang menjadi motivasinya selama belajar di PSPA UII. Pertama, karena diantara saudara-saudaranya tidak ada satupun yang menekuni bidang akademisi, sehingga ia tergerak untuk menekuninya. Kedua, ia melihat bahwa ayahnya sangat senang ketika melihat prestasi dan mendengar kabar gembira dari anak-anaknya. Jadi, sebisa mungkin ketika memberi kabar pada orang tuanya ia memberikan kabar gembira. Dan terakhir, motivasinya ialah karena ia malu pada anaknya jika nilainya jelek. Demikian penjelasan ibu dari dua orang anak tersebut.
Terakhir, Kristy menyampaikan harapannya untuk Farmasi UII agar terus eksis di kancah nasional maupun internasional. Ia juga berharap, semoga bapak ibu dosen senantiasa diberikan kesehatan sehingga dapat menyampaikan ilmunya dan menebarkan kebermanfaatan yang lebih luas. Dan kepada teman-teman mahasiswa, ia berpesan agar supaya selalu berpikir positif, bertindak positif dan selalu optimis menghadapai masa depan. Semoga, dengan capaian prestasi tersebut dapat memotivasi mahasiswa agar terus berusaha untuk lebih baik di setiap harinya.