Bahan Kimia Obat dalam Obat Tradisional dan Efek Sampingnya

Obat tradisonal dengan klaim kealamiannya sudah barang tentu tak boleh mengandung Bahan Kimia Obat (BKO). Namun, hingga saat ini Badan POM masih menemukan beberapa produk obat tradisional yang didalamnya dicampuri bahan kimia obat BKO di dalam obat tradisional inilah yang menjadi selling point bagi produsen Hal ini kemungkinan disebabkan kurangnya pengetahuan produsen akan bahaya mengkonsumsi bahan kimia obat secara tidak terkontrol baik dosis maupun cara penggunaannya atau bahkan semata-mata demi meningkatkan penjualan karena konsumen menyukai produk obat tradisional yang bereaksi cepat pada tubuh.

Temuan BPOM memperlihatkan BKO yang terdapat dalam obat tradisonal di antaranya:

Klaim kegunaan Obat tradisional BKO yang sering ditambahkan
Pegal linu / encok / rematik : Fenilbutason, antalgin, diklofenak sodium, piroksikam, parasetamol, prednison, atau deksametason
Pelangsing : Sibutramin hidroklorida
Peningkat stamina / obat kuat pria : Sildenafil Sitrat
Kencing manis / diabetes : Glibenklamid
Sesak nafas / asma : Teofilin

BKO yang sering dicampurkan ke dalam obat tradisional tanpa dosis dan takaran yang jelas dapat menimbulkan efek samping sebagai berikut:

  1. Antalgin (Metampiron)
    Efek samping: Pada pemakaian jangka panjang dapat menimbulkan agranulositosis.
  2. Deksametason
    Efek Samping:

    • Glukokortikoid meliputi diabetes dan osteoporosis yang berbahaya bagi usia lanjut. Dapat terjadi gangguan mental, euphoria dan myopagh. Pada anak-anak kortikosteroid dapat menimbulkan gangguan pertumbuhan, sedangkan pada wanita hamil dapat mempengaruhi pertumbuhan adrenal anak.
    • Mineralokortikoid adalah hipertensi, pretensi Natrium dan cairan serta hypokalemia.
  3. Prednison
    Efek samping:

    • Gejala saluran cerna : mual, cegukan, dyspepsia, tukak peptic, perut kembang, pancreatitis akut, tukak oesofagus, candidiasis.
    • Gejala musculoskeletal : miopatiproximal, osteoporosis, osteonekrosis avaskuler.
    • Gejala endokrin : gangguan haid, gangguan keseimbangan Nitrogen dan kalsium, kepekaan terhadap dan beratnya infeksi bertambah.
    • Gejala neuropsikiatri : euphoria, ketergantungan psikis, depresi, insomnia, psikosis, memberatnya shizoprenia dan epilepsy.
    • Gejala pada mata : glaucoma, penipisan kornea dan sclera, kambuhnya infeksi virus atau jamur di mata.
    • Gejala lainnya : gangguan penyembuhan, atrofi kulit, lebam, acne, gangguan keseimbangan cairan dan elektrolit, leukositosis, reaksi hipersensitif (termasuk anafilaksis), tromboemboli, lesu.
  4. Teofilin
    Efek samping: Takikardia, palpitasi, mual, gangguan saluran cerna, sakit kepala, insomnia dan aritmia.
  5. Hidroklortiazid (HCT)
    Efek samping: Hipotensi postural dan gangguan saluran cerna yang ringan, impotensi (reversible bila obat dihentikan), hipokalimia, hipomagnesemia, hipoatremia, hiperkalsemia, alkalosis, hipokloremik, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia dan peningkat kadar kolesterol plasma.
  6. Furosemid
    Efek samping : Hiponatremia, hipokalemia, hipomagnesia, alkalosis, hipokloremik, ekskresi kalsium meningkat, hipotensi, gangguan saluran cerna, hiperurisemia, pirai, hiperglikemia, kadar kolesterol dan trigliserida plasma meningkat sementara
  7. Glibenklamid
    Efek samping :

    • Umumnya ringan dan frekuensinya rendah diantaranya gejala saluran cerna dan sakit kepala.M
    • Gejala hematology trombositopeni dan agranulositosis.
  8. Siproheptadin
    Efek samping : Mual, muntah, mulut kering, diare, anemia hemolitik, leukopenia, agranulositosis dan trombositopenia.
  9. Chlorpeniramin maleat (CTM)
    Efek samping : Sedasi, gangguan saluran cerna, efek anti muskarinik, hipotensi, kelemahan otot, tinitus, euphoria, nyeri kepala, stimulasi SSP, reaksi alergi dankelainan darah.
  10. Parasetamol
    Efek samping : Jarang, kecuali ruam kulit, kelainan darah, pankreatitis akut dan kerusakan hati setelah over dosis.
  11. Diclofenac sodium
    Efek samping :

    • Gangguan terhadap lambung, sakit kepala, gugup, kulit kemerahan, bengkak, depresi, ngantuk tapi tidak bias tidur, pandangan kabur, gangguan mata, tinitus, pruritus.
    • Untuk hipersensitif : menimbulkan gangguan ginjal, gangguan darah.
  12. Sildenafil Sitrat
    Efek samping : Dyspepsia, sakit kepala, flushing, pusing, gangguan penglihatan, kongesti hidung, priapisme dan jantung.
  13. Sibutramin Hidroklorida
    Efek samping: Dapat meningkatkan tekanan darah dan denyut jantung serta sulit tidur.